Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mengatakan sektor UMKM memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pendapatan nasional, sekitar 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka penyerapan tenaga kerja di sektor ini juga tinggi mencapai 96 persen.
Berdasarkan angka-angka tersebut, mantan anggota DPR RI ini menyebut sektor UMKM memiliki potensi besar untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Berkenaan dengan itu pula Kemendag bersama Kedutaan Besar (Kedubes) Australia untuk Indonesia menggelar forum dialog UMKM perempuan ‘Go Big, Go Global’ di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).
Baca juga: Pemerintah Siapkan Aturan Hapus Buku dan Hapus Tagih Bagi Pelaku UMKM
Lewat forum ini diharapkan UMKM, khususnya para pelaku usaha atau wirausaha perempuan, bisa lebih berdaya, mampu meningkatkan produktivitasnya, dan memperluas jejaring ekspor mereka.
“Kita mengetahui bahwa UMKM ini berkontribusi cukup signifikan terhadap PDB kita, kurang lebih 60 persen dan penyerapan tenaga kerjanya itu kurang lebih 96 persen. Jadi ini merupakan potensi yang sangat-sangat besar untuk pertumbuhan ekonomi nasional kita,” kata Roro Esti.
“Tentu acara pagi hari ini, Kementerian Perdagangan bersama dengan Katalis, dengan pemerintah Australia juga kita mengadakan sebuah forum yang diharapkan bisa meningkatkan produktivitas para perempuan yang juga merupakan penggerak UMKM, ataupun UKM,” lanjutnya.
Lewat kerja sama perdagangan dengan pemerintah Australia, Kemendag berharap forum ini mampu menjadi wadah untuk melahirkan terobosan, inovasi dan kerja sama yang baru sehingga dapat memberdayakan bisnis UMKM, sekaligus memberdayakan para perempuan yang terjun di sektor tersebut.
“Melalui forum ini, kerjasama dan kolaborasi inilah kita berharap bisa melahirkan terobosan baru, inovasi-inovasi baru, dan kerjasama yang baru agar kemudian kita bisa memberdayakan bisnis-bisnis yang sedang ataupun sudah berjalan ini, dan selebihnya juga memberdayakan perempuan. Jadi semuanya go in line,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Gita Kamath mengatakan wirausaha banyak menghadapi masalah, misalnya kesulitan mengakses pasar ekspor. Lewat forum ini diharapkan para wirausaha, khususnya yang dipimpin oleh perempuan bisa meningkatkan daya saing, menjangkau akses pasar ekspor termasuk ke Australia.
Baca juga: Dukung Inklusi Ekonomi Nasional, Pertamina Kembangkan UMKM Perempuan Lewat Program PFpreneur
“Kami sangat bangga atas pekerjaan dengan Indonesia untuk memberdayakan perempuan, khususnya wirausaha perempuan, karena mereka menghadapi masalah dan bagaimana untuk mendukung mereka meningkatkan akses pasar dan mengekspor, termasuk memasuki pasar Australia,” ungkap Gita.
Australia kata Gita, mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kemitraan pada bidang ekonomi dan perdagangan. Apalagi Australia dan Indonesia juga memiliki perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif yakni IA-CEPA.
“Saya ingin menyampaikan bahwa Australia sangat menghargai kerjasama dan kemitraannya dengan Indonesia, termasuk di bidang ekonomi dan perdagangan,” katanya.