TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Jamkrindo ikut berpartisipasi dalam pegelaran kerajinan (Inacraft) 2016 mengikutsertakan tiga mitra binaannya untuk memasarkan produknya.
Ditemui disela acara pagelaran Inacraf 2016 di stan Jamkrindo, Humas Jamkrindo Hafizah mengatakan bahwa keikutsertaan Jamkrindo dalam pameran kerajinan ini sebagai dari pembinaan kepada UMKM binaannya untuk memasarkan produk-produknya.
Kepala Divisi Akuntasi dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Diana Mayawati mengatakan bahwa mitra binaan yang diberikan kesempatan dalam pameran ini, kata Diana, adalah mitra binaan yang sudah diseleksi sebagai mitra binaan yang memiliki produk-produk unggulan yang memiliki potensi untuk dikembangkan pemasarannya.
Tiga mitra binaan yang diikutsertakan adalah pengrajin kain Jarik Nusantara asal Jakarta, pengrajin kain dan Mutiara D'Lava asal Lombok dan industri kerajinan tangan 'Handycraf Corner' asal Jakarta.
"Dengan tampilnya mitra binaan Jamkrindo ini selain ikut membantu memasarkan produk-produk juga ikut serta mensosialisasikan nama Jamskrindo, " kata Diana dalam keterangannya, Rabu (21/4/2016).
Guna meningkatkan pelayanan kepada mitra kerja, Perum Jamkrindo telah memiliki jaringan pelayanan di seluruh Indonesia.
Hingga saat ini Jamkrindo total memiliki 55 kantor cabang dan 10 kantor pelayanan unit.
Dikesempatan ini, Lala Amelia pemilik usaha butik dan kerajinan kain 'DLava' asal Mataran ini mengapresasi bantuan yang diberikan oleh Jamkrindo tidak hanya untuk pemberian modal kredit tetapi juga pemasaran melalui pameran ini.
"Bagi kami pengusaha di daerah masih sulit untuk bisa memasarakan produk-produk kami diluar kota dan juga luar negeri. Dengan pameran ini diharapkan pasar akan lebih luas," katanya.
Dengan bermodal pinjaman kredit dari Jamkrindo, Lala mengatakan bahwa dengan tambahan modal usahanya bisa meningkatkan omset yang tadinya hanya Rp 500ribu kini sudah menjadi Rp 150 juta per bulannya.
Hal sama juga disampaikan oleh Rania pemilik Jarik Nusantara yang sudah mendapatkan pinjaman kredit dari Jamkrindo untuk modal usahanya merasa terbantu dengan pemasaran yang diberikan oleh Jamkrindo ini."Kini kami lebih percaya diri," ujarnya.
Dipilih Jamkrindo, kata Rania, karena dinialinya lebih baik dari perbankan yang menetapkan bunga tinggi dan prosedur yang berbelit-belit. "Kita percaya jika pemerintah melalui BUMNnya yakni Jamkrindo mempunyai misi dan visi yang jelas untuk membantu UKM," katanya.
Indriati pemiliki industri kerajinan tangan Handicraf Corner sudah menjadi mitra binaan Jamkrrindo sejak 2005 yang lalu dan memperoleh pinjaman sebesar 40 juta sebagai modal usahanya."Dengan penambahan modal usaha ini kini pembeli kami tidak hanya dalam negeri tetapi juga sudah mampu menembus pasar internasional yakni Belanda dan Inggris," katanya.
Pameran Inacraf 2016 ke 18 kalinya ini mulai dibuka tanggal 20-24 April 2016 bertempat di Balai Sidang Jakarta Convention Center ini diikuti lebih dari 1400 peserta perusahaan kerajinan baik produsen maupun eksportir dari 34 provinsi di Indonesia.
Acara yang dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla ini diikuti sebanyak 849 stan individu, dinas sebanyak 359 stan, BUMN sebanyak 117 stan dan peserta luar negeri 8 stan yakni Singapura, Jepang, Pakistan, Nepal, India, dan Syria.
Tema yang diangkat adalah 'From Samrt Village to Global Market' dimaksudkan untuk memfasilitasi produk-produk kerajinan Indonesia untuk dapat naik ke jenjang yang lebih tinggi serta mengangkat derajat produk kerajinan Indonesia yang memiliki nilai jual untuk bersaing di pasar Internasional.