TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perhubungan telah menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Bungkutoko di Sulawesi Tenggara dan siap diresmikan pengoperasiannya pekan depan.
Pelabuhan yang dibangun dengan dana APBN sebesar Rp 204,217 miliar sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2015 ini berlokasi terpisah dari pelabuhan Kendari saat ini.
Lokasinya persis di mulut Teluk Kendari yang menjadi tempat pertemuan arus keluar masuk air laut dari Teluk Kendari serta dari Laut Banda.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Kemenhub, Hemi Pamuraharjo mengatakan, Letak geografis ini membuat daerah tersebut kaya dengan plankton yang disenangi berbagai jenis ikan laut dalam maupun ikan pesisir.
Pembangunan Pelabuhan Bungkutoko sendiri telah diputuskan oleh Presiden Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden No 168 Tahun 1998 tentang Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu, Buton, Kolaka dan Kendari.
Pembangunan Pelabuhan Bungkutoko juga merupakan pengembangan dari Pelabuhan Kendari yang terkendala penegembangannya karena keterbatasan lahan pengembangan, pendangkalan perairan kolam, alur pelayaran yang sempit, dan rencana pemerintah daerah untuk membangun jembatan di atas alur pelayaran dengan tinggi bebas yang terbatas.
Selain itu, tingkat pertumbuhan pelabuhan laut Kendari pada tahun 2008, cukup tinggi ditandai data sebagai berikut: Berth Occupancy Ratio (BOR) 79%; Pertumbuhan kontainerisasi mencapai 7,79% pertahun; Pertumbuhan arus barang 10,2% pertahun; Perumbuhan arus petikemas 7% pertahun.
Selain itu, dengan adanya pembangunan di kawasan Bungkutoko ini akan menjadi lokomotif pembangunan kota kendari yang saat ini terus berbenah untuk mensejajarkan diri dengan kota-kota lain di Indonesia.
Pelabuhan Bungkutoko merupakan pelabuhan pengumpul yang memiliki kapasitas kapal kargo sebesar 6.000 DWT dan merupakan yang terbesar.
Selain itu, Pelabuhan Bungkutoko juga dapat menampung kapal penumpang dengan ukuran 6.022 GT (Pelni) dengan kedalaman Faceline dermaga seluas 8 M LWS.
Fasilitas Pelabuhan Pelabuhan Bungkutoko terdiri dari Dermaga seluas 188x20 M2, Trestle seluas 206x8 M2, dan Causeway seluas 150x8 M2.
Sementara itu, lahan sisi darat Pelabuhan Bungkutoko totalnya seluas 363x200 M2 yang terdiri dari gudang seluas 15,5x25 M2, lapangan penumpukan barang seluas 25.000 M2, Kantor KSOP seluas 15,5x25 M2, pos jaga seluas 4x6 M2, jalan lingkungan pelabuhan seluas 524x10 M2.
Pembangunan Pelabuhan Bungkutoko yang berada di Kota Kendari ini merupakan wujud pembangunan yang tidak hanya Jawa sentris akan tetapi pembangunan yang Indonesia sentris, sesuai dengan Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah–daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.