Sampai kuartal pertama 2016, pemerintah telah menerbitkan SBN bruto sebesar Rp 262,4 triliun. Dengan demikian sisa SBN bruto yang akan diterbitkan sampai akhir tahun sebesar Rp 279,8 triliun.
Menurut Suahasil, tambahan utang sebesar Rp 26 triliun sampai Rp 27 triliun nantinya sebagian besar bersumber dari penerbitan SBN.
SBN menjadi andalan karena utang dari pinjaman luar negeri memiliki keterbatasan.
Ekonom Bahana Securities Budi Hikmat menilai, rasio utang pemerintah terhadap PDB masih aman dibandingkan negara lain. Persepsi pasar juga masih positif karena arus modal asing masih masuk (capital inflow).
Per akhir Maret 2016, capital inflow ke tercatat 4,9 miliar dollar AS.
Reporter: Adinda Ade Mustami/Asep Munazat Zatnika l Kontan