News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

JAPNAS Tegaskan Sebagai Action Group

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peserta orientasi Japnas foto bersama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) menegaskan bahwa seharusnya asosiasi pengusaha lebih mengedepankan peran sebagai action group.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Panitia Pelaksana Orientasi Pengurus Pusat JAPNAS, Dian Saputra ketika menyampaikan Sambutan dalam Pembukaan Orientasi Pengurus Pusat JAPNAS pada Rabu (27 April 2016).

“Artinya asosiasi pengusaha bukan hanya menjadi pressure group saja, yang gaduh di berbagai media massa, namun tidak bisa memberikan nilai tambah bagi para anggotanya,” jelas Dian.

Asosiasi Pengusaha haruslah mampu menjadi jembatan untuk mensinergiskan usaha antar anggota maupun stakeholder-nya, sehingga asas kemanfaatannya dapat dirasakan oleh anggotanya.

“Hal inilah yang menjadi pembeda antara JAPNAS dengan asosiasi pengusaha sejenis. Semangat untuk tumbuh dan berkembang bersama, semangat untuk mewujudkan jejaring bisnis di seluruh wilayah Indonesia-lah yang menjadi latar belakang organisasi ini di dirikan,” lanjutnya.

Memang jika ditilik dari sisi usia, JAPNAS yang dinahkodai oleh Bayu Priawan Djokosoetono ini masih seumur jagung, baru 1 tahun didirikan.

Namun dalam pergerakannya, JAPNAS telah mampu menjalin kerjasama bisnis antar anggotanya maupun  dengan berbagai pihak di luar organisasi. Wajar kiranya jika organisasi ini kehadirannya ditunggu di berbagai provinsi Indonesia.

”Memang banyak yang ingin, namun dalam waktu 1 tahun kemarin kita masih disibukkan dengan membangun kerjasama usaha antar anggota. Namun dalam waktu dekat JAPNAS pasti akan berdiri di seluruh Provinsi di Indonesia,” ungkap Bayu saat membuka acara Orientasi Pengurus Pusat JAPNAS.

Dengan memperkuat bisnis antar anggota, maka JAPNAS dalam beberapa tahun ke depan diharapkan mampu membangun kekuatan bisnis baru di Indonesia.

“Ya kalau Pengusaha berkumpul itu harusnya membahas bisnis. Misal di wilayah A ada potensi usaha, ayo siapa yang mau sama-sama investasi disini. Bareng-bareng kita bikin business plan-nya, bareg-bareng investasinya, maka bisnisnya juga akan berkembang bersama juga,” lanjut Bayu.

Oleh karenanya dalam JAPNAS, parameter yang digunakan untuk mengukur perkembangan organisasi bukan hanya berapa ribu jumlah anggota yang sudah di rekruit.

“Jumlah anggota yang banyak memang baik, namun akan lebih baik lagi jika diimbangi dengan munculnya usaha-usaha baru dari interaksi para pengusaha ini,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini