TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembangan bisnis perbankan saat ini banyak dilakukan melalui sistme Informasi dan Teknologi (IT). Namun sayangnya investasi untuk sektor IT ini, termasuk bank besar atau bank kategori BUKU 4 masih sedikit.
Manager Field System Engineer F5 Indonesia, Andre Iswanto memaparkan pihaknya sudah menyiapkan jasa pengamanan aplikasi IT.
Karena aksi kejahatan saat ini sudah banyak mengincar transaksi non tunai, baik melalui internet banking, mobile banking, atau SMS banking.
"Memang kesadaran manajemen bank masih rendah untuk meningkatkan investasi pengamanan infrastruktur IT," ujar, Andre Iswanto di Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Dari data F5 Indonesia, pihak manajemen bank belum banyak menanamkan investasi dengan keamanan IT. Menurut Andre, hal tersebut harus disadari oleh perbankan mengingat penggunaan uang tunai semakin berkurang.
"Tanpa harus didorong oleh peraturan pemerintah ataupun timbulnya kerugian akibat terkena serangan cyber crime," kata Andre.
Andre menambahkan sebanyak 84 persen institusi finansial menegaskan adanya ancaman cyber crime. Tapi sayangnya, hanya 37 persen organisasi yang telah memiliki sebuah rencana penanggulangan insiden cyber crime.
"Hal ini semakin diperburuk dengan cepatnya perkembangan serangan yang kian canggih dan masif dari waktu ke waktu," papar Andre.