News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bisnis Televisi di Indonesia Dihidupi oleh Asap Rokok

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kondisi perekonomian belum pulih, namun pertumbuhan belanja iklan di kuartal I 2016 menunjukkan kenaikan cukup besar.

Data terbaru Nielsen Advertising Information Services menyebutkan, total belanja iklan televisi (TV) dan media cetak tumbuh sebesar 24 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Ini merupakan angka pertumbuhan kuartalan yang tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Hellen Katherina, Direktur Media Nielsen Indonesia, mengatakan, setelah sempat melemah sejak semester II 2014, optimisme pasar saat ini sudah kembali menguat.

Hampir semua top kategori menunjukkan peningkatan dalam belanja iklan.

“Tanda-tanda pemulihan sudah terlihat dari kuartal III 2015 kemarin dan sekarang kita lihat angka pertumbuhannya sudah kembali seperti sedia kala,” tutur Hellen.  

Dari sisi kategori produk, sepuluh kategori dengan belanja iklan paling tinggi mengalami pertumbuhan yang positif sepanjang Januari-Maret 2016.

Iklan rokok masih menjadi penyumbang terbesar belanja iklan pada tiga bulan pertama tahun ini.

Kue terbesar dari iklan rokok

Berdasar data Nielsen, iklan kategori rokok kretek menempati urutan pertama dengan kontribusi belanja iklan sebesar Rp 1,9 triliun pada kuartal I 2016.

Belanja iklan kategori rokok melonjak 76 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Urutan kedua ditempati kategori pemerintahan dan organisasi politik dengan total belanja iklan sebesar Rp 1,8 triliun.

Jumlah tersebut juga melonjak 76 persen dibandingkan kuartal I 2015 yang didorong oleh kampanye Kementerian Kesehatan untuk memberantas polio.

Di urutan ketiga, kategori produk perawatan rambut menyumbang belanja iklan sebesar Rp 1,3 triliun, tumbuh 36 persen dibandingkan kuartal I 2015.

Dunhill paling 'gila' beriklan

Dari sisi merek, rokok Dunhill menjadi merek dengan belanja iklan tertinggi sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Jumlah belanja iklan Dunhill pada kuartal I 2016 mencapai Rp 420 miliar.

Urutan kedua ditempati Indomie dengan kontribusi belanja iklan sebesar Rp 272 miliar. Belanja iklan Indomie  di kuartal I 2016 naik 12 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Sedangkan urutan ketiga ditempati  merek rokok kretek lainnya, yakni Djarum Super  Mild. Pada kuartal I lalu, belanja iklan Djarum Super Mild melonjak 428 persen atau lebih dari empat kali lipat menjadi Rp 200 miliar.

Di antara sepuluh produk dengan belanja iklan tertinggi , Kementerian Kesehatan ikut mendorong pertumbuhan dengan angka belanja iklan sebesar Rp 165 miliar.

Jumlah tersebut melonjak signifikan hingga  25.356 persen dibandingkan kuartal pertama tahun 2015. Dengan angka belanja iklan tersebut, Kementerian Kesehatan berada di urutan ke enam untuk belanja iklan tertinggi sepanjang kuartal I 2016.

Reporter: Herry Prasetyo

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini