TRIBUNNEWS.COM, FRANKFURT- Perusahaan kima dan farmasi Jerman, Bayer AG secara mengejutkan mengumumkan akan membeli secara tunai perusahaan bioteknologi pertanian terbesar Monsanto Co asal Amerika Serikat dengan nilai fantastis, US$ 62 miliar.
Jika dirupiahkan, nilai pembelian ini mencapai Rp 841,96 triliun!
Membeli Monsanto, akan menjadikan Bayer pemasok benih terbesar dari pionir bioteknologi pertanian. Benih hasil rekayasa genetik sudah dijual Monsanto sejak dua dekade lalu dan kini digunakan oleh mayoritas petani jagung dan kedelai di Amerika Serikat.
Dalam pengumumannya hari ini, Senin (23/5/2016), Bayer akan membeli Monsanto dengan harga US$ 122 per saham, sesuai dengan proposal tertanggal 10 Mei.
Harga ini 37% premium ketimbang harga penutupan Monsanto sehari sebelumnya.
Chief Executive Officer Bayer Werner Baumann mengatakan, akan membiayai pembelian ini dari utang dan saham. Bayer akan menerbitkan saham baru sebesar 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Harga perusahaan asal Leverkusen langsung merosot ke nilai terendah 2,5 tahun terakhir. Turun 3,4%, Bayer terhempas ke € 86,48, pada perdagangan 9:07 pagi di bursa Frankfurt.
Penurunan ini melanjutkan kejatuhan saham terbesarnya selama tujuh tahun, pekan lalu.
Kamis lalu, Bayer membenarkan telah melakukan penawaran tanpa penjelasan keuangan detail. Sedangkan Monsanto mengatakan, masih mengkaji tawaran Bayer.
Baumann mengklaim maklum dengan reaksi pasar karena tidak mengkomunikasikan dengan jelas. "Kami sangat yakin dengan alasan proposal ini," kata Baumann, hari ini.
Industri pertanian belakangan diwarnai transaksi raksasa. China National Chemcal Corp Februari lalu setuju membeli Syngenta dengan nilai mencapai US$ 43 miliar, sebulan setelah Monsanto melepas rencana pembelian yang sama.
SUMBER : Bloomberg