News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bantaeng Bangun Terminal Gas Alam Cair Senilai Rp 7,5 Triliun

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pasifik Agra Energi, menanam investasi sebesar Rp 7,5 triliun untuk membangun terminal penerimaan gas alam cair yang terintegrasi di Kawasan Industri Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Awal pembangunan terminal gas terintegrasiditandai penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Undestanding (MoU).

Hal ini dilakukan Direktur Utama Perusahaan Milik Daerah (Perusda) Bajiminasa Bantaeng, M Taufik Fachtuddin dan Presiden Direktur PT Pasifik Agra Energi, Westana H Wiraatmadja dan disaksikan oleh Bupati Bantaeng, HM Nurdin Abdullah.

Usai penandatanganan MoU diserahkan izin prinsip sebagai bukti bahwa Pemerintah Bantaeng memberi izin kepada PT Pasifik Agra Energi untuk menanamkan investasi di Kawasan Industri Bantaeng.

Dalam kesepakatan MoU itu dijelaskan Perusda menjadi perusahaan yang menyalurkan gas kepada pasar dan pembangkit listrik sedangkan Agra menyediakan gas alam cair dari dalam dan luar negeri.

Direktur Utama Agra Energi Westana H Wiraatmadja, menjelaskan sejak Februari 2016, bersama perusahaan energi dari Jepang memulai studi kelayakan. Pembangunan ditrargetkan selesai pada Agustus 2016.

"Setelah Agustus kami mulai dengan design enjiniring lalu dilanjutkan dengan konstruksi. Selain untuk kawasan industri, Kami juga akan mengisi pasar Indonesia bagian tengah dan bagian timur," ujar Westana, Selasa (24/5/2016).

Pasifik Agra Energi, sambung Westana, dalam proyek ini akan membangun stasiun penerimaan gas terintegrasi pertama di Indonesia, antara LNG, gas dan utilisasi energi dingin dari proses regsifikasi LNG. Hal ini sejalan dengan konsep kawasan industri Bantaeng yang bersih, hijau dan ramah lingkungan.

Direktur Utama Perusahaan Milik Daerah (Perusda) Bajiminasa Bantaeng, M Taufik Fachtuddin sangat optimis, dengan adanya terminal gas ini, akan semakin mempercepat tumbuhnya industri di Bantaeng.

Perusahaan ini, untuk tahap pertama membutuhkan lahan 20 hektare dari 50 hektare total lahan yang diperlukan. Sebagian dari lahan sudah dibebaskan.

Menurut Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah, kalau pembangunan terminal gas terintegrasi ini selesai, banyak hal yang bisa dilakukan.

"Terminal gas ini bisa mendukung pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar gas. Pemerintah bisa menyiapkan infastruktur untuk menjadikan Bantaeng sebagai city gas," jelasnya.

Nurdin menambahkan pemerintah ke depan, akan membangun jaringan pipa-pipa gas ke rumah-rumah warga dan perusda menyalurkan gas untuk kebutuhan bahan bakar rumah tangga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini