TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga perusahaan yang bergerak bidang perkebunan, yakni Sinar Mas, PT Wirakarya Sakti, dan PT Lontar Papyrus, komitmen mencegah kebakaran hutan dan lahan dengan meluncurkan program "Desa Makmur Peduli Api (DMPA)" di Provinsi Jambi.
"Program DMPA ini kami diprioritaskan untuk desa-desa yang memiliki tingkat kerawanan kebakaran hutan dan lahan cukup tinggi," kata Direktur PT WKS J Ginting dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/6/2016).
Menurut dia, program itu merupakan pengembangan dari CSR untuk kemakmuran masyarakat desa sekitar konsesi secara terintegrasi dengan upaya meningkatkan kesadaran, kepedulian, dan kerja sama yang baik untuk mencegah terjadinya Karhutla.
"Yang tidak kalah pentingnya dari program DMPA tersebut adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya didampingi Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata.
Hingga tahun 2020, khusus di Jambi akan dikembangkan sebanyak 80 Desa Makmur Peduli Api. "Kita telah melakukan penandatanganan kerja sama program DMPA antara PT WKS dengan desa binaan," ujarnya.
Program itu, kata Ginting, dikembangkan dengan menggabungkan aspek sosial, ekonomi dan juga dari aspek teknis pengelolaan hutan lestari seperti pengaturan tata air yang baik dan menjaga tingkat kelembaban areal gambut dengan sekat-sekat kanal, penyediaan embung air, menara dan pos pantau, serta penyediaan aksess pada areal rawan kebakaran.
Terkait menghadapi Karhutla pada musim kemarau 2016, ia menjelaskan PT WKS saat ini didukung sebanyak 170 orang anggota regu pemadam kebakaran yang bersertifikat.
Selain itu juga terdapat sebanyak 800 kelompok masyarakat peduli api yang sudah dibina dan diberi bantuan peralatan PBK. PT WKS telah membangun sebanyak 1123 kanal blocking, lebih dari 42 embang air, kata dia menjelaskan.
PT WKS, Ginting menjelaskan untuk mengantisipasi Karhutla, maka saat ini didukung sarana deteksi dini dengan tekhnologi terkini, pusat komando pengendalian dan juga peralatan pemadaman kebakaran seperti pompa induk berbagai jenis.
"Kami juga diperkuat dengan armada PBK beserta kelengkapannya, dan juga sarana patroli darat dan udara seperti sepeda motor, mobil patrol, drone dan juga helikopter," ujar dia.
Dengan kesiapan ini PT WKS berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya bencana Karhuta sesuai komitmennya yaitu pada seluruh areal didalam konsesi dan juga areal di sekitar sampai dengan radius 5 kilometer dari batas konsesi.