TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Adira Finance mencatatkan pertumbuhan signifikan di bisnis pembiayaan syariah sepanjang 2015.
Pembiayaan baru syariah tumbuh sebesar 90 persen menjadi Rp 4,5 triliun di 2015. Angka ini memberi kontribusi 15 persen pada total pembiayaan baru Adira Finance sepanjang 2015 .
Secara keseluruhan, pembiayaan syariah memberikan kontribusi sebesar 12 persen pada piutang pembiayaan yang dikelola atau senilai Rp 5,4 triliun per akhir tahun 2015.
"Peningkatan tersebut menjadi bukti nyata bahwa pembiayaan berbasis syariah makin diminati masyarakat Indonesia," kata Direktur Utama Adira Finance, Willy S. Dharma dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribun, Kamis (9/6/2016).
Produk baru
Produk syariah andalan Adira saat ini antara lain pembiayaan kendaraan berbasis syariah.
Dalam waktu dekat akan diperkuat dengan meluncurkan sebuah produk baru bernama Insan Syariah Haji dan Umrah.
Produk ini dirancang untuk memberi kemudahan masyarakat yang ingin melakukan ibadah haji dan umrah dengan menggunakan pembiayaan syariah untuk paket umrah dan haji plus serta pembiayaan uang muka untuk ibadah haji reguler.
Selain itu, ada enam produk baru Adira lainnya yang juga akan diluncurkan secara bertahap.
Antara lain Mitra Insan Syariah. Di produk ini Adira Finance Syariah bekerja sama dengan berbagai lembaga seperti Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) untuk membantu pemasarannya.
Produk lainnya yang akan dirilis dalam waktu dekat adalah Insan Syariah Usaha, pembiayaan Adira Finance Syariah untuk usaha modal awak usaha maupun pengembangannya.
Ada juga Insan Syariah Rencana yang ditujukan untuk membiayai pendidikan dan pelatihan, biaya kesehatan, renovasi rumah.
Adira juga akan merilis produk baru bernama Insan Syariah Manfaat yang merupakan pembiayaan yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan yang terkait pernikahan, dan lain-lain.
Produk baru berikutnya adalah Insan Syariah Hikmah yang merupakan pembiayaan Adira Finance Syariah yang digunakan untuk keperluan wisata syariah konsumen.
Adira juga akan merilis produk pembiayaan konsumer berbasis syariah, yakni Insan Syariah Persona.
Ini merupakan pembiayaan barang dengan tujuan non produktif seperti Hand Phone, barang elektronik, gadget, furniture, dan lain-lain.
“Pencapaian yang berhasil dilakukan Adira Finance Syariah pada 2015 lalu membuktikan bahwa permintaan masyarakat atas pembiayaan berbasis syariah sedang meningkat," kata Willy S Dharma.
"Kebutuhan ini harus kami fasilitasi sebaik mungkin dengan cara memberikan layanan dan produk unggulan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," imbuhnya.
Willy juga menambahkan, Adira Insurance saat ini juga mengembangkan produk unggulan berbasis syariahnya, yakni asuransi perjalanan berbasis syariah untuk perjalanan umrah dan haji.
Produk yang diberi nama 'Travellin Syariah' ini merupakan pengembangan dari produk asuransi konvensional 'Travellin' yang sudah dipasarkan 3 tahun terakhir.
Produk ini memberi proteksi perjalanan pelanggan baik ke dalam maupun ke luar negeri.
Travellin Syariah memberikan tiga jaminan utama: kecelakaan dalam perjalanan (seperti meninggal dunia atau cacat tetap); dan sakit dan cedera dalam perjalanan seperti santunan rawat inap karena sakit atau kecelakaan, biaya pendampingan keluarga, dan biaya repatriasi.
Serta, ketidaknyamanan dalam perjalanan seperti penggantian biaya akibat penundaan dan pembatalan perjalanan, keterlambatan penerbangan dan kedatangan bagasi, serta kehilangan bagasi.
Dalam memasarkan produk ini Adira Insurance telah bekerja sama dengan dua asosiasi biro perjalanan yang membawahi ratusan travel agent untuk haji dan umroh di Indonesia.
Selain asuransi perjalanan, Adira Insurance Syariah juga tetap mengembangkan produk-produk asuransi berbasis syariah lainnya di lini bisnis mikro dan ritel.
"Produk-produk berbasis syariah akan terus kami kembangkan, seperti Amanah Mikro, Salaam Card, Salaam Sehat, dan beberapa produk lainnya,” ujar CEO Adira Insurance, Indra Baruna.