TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong hilirisasi terutama di sektor minerba.
Pengusaha tambang yang tergabung dalam Kontrak Karya diwajibkan membangun pabrik pengolahan dan pemurnian bahan tambang mineral (Smelter).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga terus membuka investasi bagi perusahaan lokal atau pun asing, membangun smelter sebanyak-banyaknya.
"Target tahun 2016 ada 4 smelter baru yang dibangun," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Sujatmiko dihubungi awak media, Rabu (15/6/2016).
Berikut empat pabrik pengolahan dan pemurnian hasil tambang yang akan dibangun tahun ini.
1. Well Harvest Winning (Ketapang-Kalteng)
- Komoditas: alumina (smelter grade alumina)
- Kapasitas Input (ton/th): 3.000.000
- Kapasitas Output (ton/th): 1.000.000
- Investasi: 1.100.000.000 dollar AS
2. Kapuas Prima Citra (Pangkalan Bun-Kalteng)
- Komoditas: logam timbal
- Kapasitas Input (ton/th): 36.000
- Kapasitas Output (ton/th): 18.000
- Investasi: 6.220.110 dollar AS
3. SILO (Sebuku-Kalsel)
- Komoditas: bijih besi (sponge iron)
- Kapasitas Input (ton/th): 6.300.000
- Kapasitas Output (ton/th): 1.700.000
- Investasi: 170.000.000 dollar AS
4. First Pacific Mining (Halmahera Tengah- Maluku)
- Komoditas: Nikel (Ferronikel)
- Kapasitas Input (ton/th): 300.000
- Kapasitas Output (ton/th): 30.000
- Investasi: 200.000.000 dollar AS.