TRIBUNNEWS.COM, MALANG- Dinas Perhubungan Kota Malang sebenarnya ingin merayu Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk melihat dari dekatr proyek Terminal Bus Arjosari saat Jonan meninjau persiapan angkutan Lebaran di Stasiun Besar Kereta Api Kota Malang, Kamis (16/6/2016).
Kepala Dishub Kota Malang Handi Priyanto bersama Wakil Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan itu dalam perbincangan tertutup dengan Jonan, manajemen PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Dishub Kota Malang.
Namun, inisiatif itu gagal karena Jonan tak berkenan.
Alasannya, Jonan harus segera bergeser ke Banyuwangi melalui berjalanan udara dari Bandara Abdulrachman Saleh.
"Dari tadi kita rayu tapi ndak mau Beliau. Katanya, nanti ada jadwal lain untuk sidak (inspeksi mendadak) terminal saat arus mudik. Tapi belum tentu kan sidaknya ke Malang lagi," kata dia usai pertemuan.
Handi optimis, andai Jonan bersedia meninjau langsung lokasi terminal, pembangunan bisa dilanjutkan.
Pasalnya, kondisi di lapangan memang masih jauh dari perencanaan pembangunan yang disusun.
"Kalau beliau lihat lansung, pasti selesai itu tahun depan," ujarnya.
Karena keengganan menteri meninjau terminal, Handi akhirnya hanya menunjukkan foto-foto pembangunan 0mangkrak di Terminal Arjosari.
Foto itu sengaja diambil sehari sebelumnya untuk dilaporkan ke kementrian.
Meski begitu, Handi tak akan menahan proses serah terima terminal tipe A ke pemerintah pusat karena hal itu tertuang dalam amanat Undang-Undang.
"Kami tetap kerjakan amanat itu. Tapi kami berharap, siapapun yang akan mengelola nanti, progres pembangunan akan tetap kami kejar. Soalnya manfaatnya terminal itu tetap sama untuk warga Malang, meski pengelolanya berganti," katanya.
Penulis: Aflahul Abidin
--