TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai langkah peremajaan peralatan navigasinya, Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia menggelontorkan dana investasi hingga Rp 2,27 triliun sepanjang tahun ini.
Salah satu yang menjadi fokus peremajaan Airnav Indonesia tahun ini, yaitu mengganti radar di sejumlah bandara yang dianggap sudah usang.
Sebagai contoh, Airnav Indonesia akan segera mengganti dua radar di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng yang usianya sudah mencapai 35 tahun, padahal idealnya usia radar maksimal berusia 14 tahun.
"Untuk (radar) yang Cengkareng sudah dipasang, diperkirakan November tahun ini bisa segera beroperasi. Memang usianya sudah lebih dari 35 tahun tapi kan perawatan juga tetap dilakukan secara berkala, jadi masih bagus," kata Direktur Utama AirNav Indonesia, Bambang Tjahjono kepada wartawan, Selasa (28/6/2016) malam.
Bambang mengatakan, dua radar baru yang akan segera beroperasi di Cengkareng tersebut berasal dari Spanyol dengan merek INDRA, dan akan menggantikan dua radar sebelumnya yang berasal dari pabrikan THOMSON asal Prancis.
Bambang mengatakan, tahun ini Airnav akan memasang lima radar baru di empat bandara diantaranya, 1 unit di Bandara Minangkabau Padang, sementara 4 radar baru lainnya akan mengganti radar lama di Cengkareng 2 unit, serta Pekanbaru dan Yogyakarta masing-masing 1 unit.
Untuk pengadaan lima radar baru tersebut, Airnav Indonesia mengalokasikan dana sebesar Rp 144 miliar.
Selain radar, perusahaan juga akan menggunakan dana investasinya untuk membangun sembilan menara pengontrol lalu lintas udara di sembilan bandara.