TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menghadiri panen raya jagung di Provinsi Gorontalo pada akhir Agustus atau awal September tahun 2016.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyampaikan kabar tersebut di sela pertemuan dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan Engartiasto Lukita, di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (8/8/2016).
“Pada akhir Agustus dan awal September tahun ini aka nada panen jagung dan lahannya sudah siap. Kepastian rencana tersebut saya dapatkan saat pertemuan dengan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan. Alhamdulillah, ini menjadi kehormatan bagi kami dengan rencana kehadiran Presiden Joko Widoo ke Gorontalo saat panen jagung,” ujar Rusli Habibie, Selasa (9/8/2016).
Rusli Habibie mengatakan, sebagai tindak lanjut keinginan Presiden Jokowi saat melihat area perkebunan jagung saat peresmian PLTG Paguat di Kabupaten Pohuwato.
Rusli Habibie mengungkapkan, saat itu Presiden Jokowi menyampaikan keinginan untuk bisa menghadiri panen jagung tersebut.
“Alhamdulillah gayung bersambut, pada saat rapat hal itu menjadi pembahasan dan mendapat sinyal positif akan kehadiran Presiden Jokowi kembali ke Gorontalo untuk panen raya jagung. Ini akan menjadi kunjungan ketiga beliau (Presiden Jokowi) ke Gorontalo," tutur Rusli.
Selain itu, pada saat rapat yang dihadiri Rusli Habibie, sebagai satu-satunya gubernur yang diundang, memaparkan program ekonomi kerakyatan, khususnya bidang pertanian sebagai salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo.
Pada 2016 ini, langkah strategis yang dilakukan adalah, peningkatan produksi dan produktifitas pertanian secara menyeluruh. Serta pengembangan kawasan pertanian yang terintegrasi, serta penguatan kedaulatan pangan.
Untuk menjalankan langkah strategis di bidang pertanian, Pemprov Gorontalo memiliki 38 program prioritas di tahun 2016. Beberapa diantaranya yaitu peningkatan produksi pertanian, peningkatan nilai tambah hasil pertanian, penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana pertanian.
Program pengembangan ketersediaan dan kerawanan pangan, pengembangan distribusi dan cadangan pangan, pengembangan penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan.
Juga program pengembangan agribisnis peternakan, peningkatan pengolahan dan pemasaran hasil produksi peternakan.