TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Achmad Hafisz Tohir mengatakan sistem ekonomi di Indonesia saat ini masih belum maksimal.
Hal ini terlihat dari adanya dampak harga jual yang tinggi dan kemampuan beli masyarakat yang terus menurun.
Padahal menurutnya sesuai dengan Nawacita Presiden Joko Widodo, perputaran roda ekonomi Indonesia harus dapat berlangsung maksimal sehingga otomatis akan memiliki efek domino yang positif kepada kesejahteraan rakyat.
"Sebelum reses, kami sempat memanggil beberapa BUMN terkait dengan sistem kerjanya. Namun yang amat disayangkan BUMN yang ada pun belum dapat menterjemahkan program mereka dengan baik," ujar Tohir dalam sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Sistem Resi Gudang (SRG), Jamkrindo, Rabu (10/8/2016) seperti dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com.
Tohir berharap BUMN yang ada dapat segera melakukan gerak cepat untuk turut serta melaksanakan Instruksi Presiden untuk melakukan percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia.
"Sudah hampir 40% pemerintah mengucurkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendukung program percepatan ini, oleh karena itu langkah ini tentunya harus dapat bersinergi agar Nawacita yang dituju dapat tercapai" imbuhnya.
"Untuk BUMN yang saat ini membuat program Sistem Resi Gudang (SRG) kiranya harus terus dapat menyosialisasikannya secara merata agar masyarakat dapat mempergunakan nya untuk meningkat perekonomian bangsa," tambahnya.
Tohir menambahkan dirinya yakin dengan kayanya komoditas Indonesia dan sistem yang sudah diciptakan oleh pemerintah, bilamana diterapkan secara efisien dapat kembali meningkatkan Ekonomi masyarakat sesuai dengan Nawacita yang disampaikan oleh Presiden.
Sementara, Direktur Utama BUMN Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), Diding S Anwar dalam sebuah diskusi di Palembang, Rabu (10/8/2016) mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan Penjaminan Sistem Resi Gudang (SRG) adalah untuk terjaganya stabilitas dan integritas SRG.
"Apabila terjadi kegagalan Pengelola Gudang dalam proses Penyelesaian Transaksi Resi Gudang, maka para pelaku dalam SRG masih tetap percaya dengan sistem ini karena tetap terlindungi dengan penggantian maksimum 100 persen dari nilai barang taau komoditi yang dimilikinya," jelasnya.
Risiko yang dijamin Perum Jamkrindo adalah kegagalan, kelalaian atau ketidakmampuan dan atau kebangkrutan Pengelola Gudang dalam melaksanakan kewajibannya. Perum Jamkrindo secara otomatis menjamin Sertifikat Resi Gudang yang diterbitkan Pengelola Gudang sepanjang telah melalui proses sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang tentang Sistem Resi Gudang.
Diding menyampaikan bahwa Perum Jamkrindo akan menerapkan Sistem Penjaminan Resi Gudang secara online guna memberikan pelayanan yang cepat kepada Pengelola Gudang.
Dengan online system, stakeholder dapat ikut memonitor pelaksanaan penjaminan Resi Gudang. Sehingga tata kelola Penjaminan Resi Gudang mengacu pada prinsip Good Corporate Governance.
"Laporan Penjaminan Resi Gudang dapat diakses kapanpun dan dimanapun oleh pihak-pihak yang memiliki otoritas," jelasnya.