TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Diplomat Success Challenge 2016 (DSC) baru saja menyelesaikan tahapan seleksi awal. DSC adalah Program Kompetisi Wirausaha yang dicetuskan Wismilak Diplomat dan Wismilak Foundation, untuk mendorong pertumbuhan wirausaha dikalangan usia produktif 20-45 tahun di Indonesia.
Diselenggarakan setiap tahun sejak 2010, tahun ini DSC memasuki tahun ke 7. Proses seleksi awal ini berlangsung satu bulan terhitung sejak pendaftaran ditutup tanggal 13 Juni 2016 lalu dengan hasil yang luar biasa.
“Tahun ini kami kembali kebanjiran peminat mengulang sukses tahun lalu, ada lebih dari 6.000 proposal yang terjaring masuk,” ujar Surjanto Yasaputera yang menjadi Ketua Dewan Komisioner Diplomat Success Challenge dalam keterangan persnya, Senin (22/8/2016).
Seluruh proses pendaftaran harus melalui website yang mencatat total traffic sekitar 50 ribuan pengunjung. Dari seluruh pengunjung tersebut ada seperlima atau sekitar 13 ribu yang mendaftar sebagai peminat.
Pada saat ditutup ada sekitar 6300 proposal yang dinilai memenuhi persyaratan sebagai proposal bisnis. Sebagaimana tahun lalu, peminat berasal dari berbagai latar belakang.
Selain didominasi mahasiswa dan mereka yang baru lulus kuliah (61%), kompetisi ini juga menarik minat banyak professional muda (39%). Proposal juga datang dari seluruh provinsi di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kompetisi ini menjangkau berbagai segmen secara luas.
Proposal yang masuk pun sangat beragam yang dikelompokkan dalam 10 kategori. Tiga besar jenis usaha yang paling diminati masih seperti tahun lalu, yakni perdagangan (36%), diikuti oleh kuliner (31%) dan industry kreatif (13%). Diikuti Industri proses (5%), industry agro (4%) dan teknologi informasi (4%).
Hal yang menarik tahun ini adalah munculnya minat di bidang teknologi hijau, energy terbarukan dan pariwisata. Meski secara persentase angkanya masih belum signifikan, namun dari jumlahnya lumayan menggembirakan. Peminat usaha terkait teknologi hijau misalnya, mencapai 73 orang. Sementara yang terkait energi terbarukan ada 26 orang.
Sebagaimana tahun sebelumnya, proposal yang datang dari seluruh penjuru Indonesia ini dikelompokkan menjadi tiga area, yakni kawasan Indonesia Timur, Tengah dan Barat.
Seperti tahun lalu, jumlah peserta paling banyak masih datang dari Central Region (Kalimantan, DIY dan Jawa Tengah) yakni sebanyak 56%. Posisi terbanyak kedua peserta dari East Region (Sulawesi, Jawa Timur dan Indonesia Timur) sebanyak 26% dan jumah peserta dari West Region tahun ini ada di peringkat ketiga sebanyak (15%).