TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pembangunan Perumahan (Persero) akan kembali mencari modal tambahan sebesar Rp 2 triliun melalui penerbitan efek dengan menggandeng manajer investasi.
"Kami cari modal Rp 1 triliun sampai Rp 2 triliun, equity interim atau gampangnya capital securities. Jadi masuk modal, tidak jadi pengendali dan ini bukan merupakan utang," ujar Direktur Keuangan PT PP, Agus Purbianto di Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Menurut Agus, instrumen keuangan tersebut nantinya bisa berbentuk Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT) atau produk lainnya, sehingga belum dapat disampaikan pada saat ini.
"Iya salah satunya bisa RDPT, tapi nanti manajer investasi yang akan mencari produk interim equity itu, instrumen ini nanti investor tidak mempunyai hak suara, tapi nanti saja akan disampaikan," tutur Agus.
Suntikan modal tersebut direncanakan akan masuk ke perseroan pada kuartal IV 2016, dimana dananya untuk penguatan modal anak usaha yang bergerak di bidang energi.
"Ini untuk PP Energi yang memiliki proyek dengan nilai besar," katanya.
Hari ini, pemegang saham PT PP menyetujui perseroan melakukan peningkatan modal disetor melalui Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Direktur Utama PT PP Tumiyana mengatakan, dalam aksi korporasi ini perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.776.311.645 saham biasa atas nama seri B dengan nilai Rp 100 per saham.
"Adapun dana yang diperoleh dari hasil aksi korporasi ini adalah sebesar Rp 4,41 triliun akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja perseroan dan mempercepat program infrastruktur nasional," kata Tumiyana.