TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebagai bentuk BUMN Hadir Untuk Negeri, PT Perusahan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) memberikan bantuan bedah rumah bagi 50 rumah veteran di wilayah Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan, bantuan bedah rumah tersebut merupakan rangkaian program BUMN Hadir Untuk Negeri yang diamanahkan kepada PGN bekerja sama dengan ITDC, untuk merenovasi 50 unit rumah veteran. Tahun ini, PGN akan melakukan renovasi rumah veteran yang tinggal di wilayah Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
"Kami sangat bersyukur PGN dapat menjalankan amanah pada rangkaian program sosial dalam rangka peringatan HUT RI ke-71 Tahun. Kementerian BUMN menugaskan PGN dan ITDC untuk merenovasi 50 unit rumah veteran," kata Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso, di Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Bekerjasama dengan Korem 162 Wira Bhakti, setiap unit mendapatkan alokasi bedah rumah sebesar Rp 40 juta. Total biaya yang dikeluarkan PGN sebesar Rp 1,2 miliar dan ITDC sebesar Rp 800 juta.
Menurut Hendi selain bentuk sebagai kepedulian terhadap para veteran, bedah rumah ini juga bertujuan untuk memperbaiki rumah tinggal para pejuang kemerdekaan agar layak huni dan nyaman.
"Ini merupakan bentuk komitmen PGN dan ITDC sebagai BUMN peduli akan bangsa Indonesia khususnya para veteran," kata Hendi.
Saat ini proses pengerjaan bedah rumah masih berlangsung, diharapkan 50 unit rumah veteran tersebut selesai pada Desember 2016. Kerjasama ini merupakan bentuk apresiasi dan rasa terima kasih kepada para pejuang kemerdekaan dalam memperjuangkan NKRI.
Bangun Tempat Penitipan Anak
Pada kesempatan yang sama, selain melakukan renovasi rumah para veteran, PGN dan ITDC juga membangun 1 unit tempat penitipan anak serta taman baca di Jl Seruling No 09, Mataram Timur, Lombok, NTB.
Adapun bantuan prasarana tersebut akan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Biaya untuk membangun tempat penitipan anak sebesar Rp 170 juta yang nantinya tempat tersebut akan dikelola oleh PAUD Mutiara Hati, sedangkan taman baca sebesar Rp 80 juta dan akan dikelola oleh Balai Pustaka.
"Tempat ini dibangun agar para ibu-ibu pedagang di pasar bisa menitipkan anaknya di PAUD tersebut, tanpa membawa ikut anaknya berdagang di pasar. Jadi ibunya bisa tenang berjualan, anaknya bisa bermain dan belajar di tempat yang layak dan bersih," tambah Direktur PGN, Danny Praditya.