TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan mengakui konsumen elpiji 3 kg lebih banyak bukan dari masyarakat kurang mampu. Karena hal itu pemerintah salah sasaran dalam memberikan subsidi.
"Ternyata yang mendapat elpiji 3 kg ini adalah orang yang tidak miskin," ujar Luhut di rapat kerja dengan komisi VII DPR RI, Kamis malam (1/9/2016).
Luhut memaparkan total masyarakat kurang mampu mencapai 14-15 juta orang saat ini. Sedangkan anggaran subsidi yang diberikan agar harga elpiji 3 kg jadi murah selama 2016 sebanyak Rp28 triliun.
"Untuk elpiji 3 kg ini, kita juga menemukan adanya inefisiensi (anggaran) di sini," kata Luhut.
Ke depannya, Luhut akan menunggu Instruksi Presiden (Inpres) agar bisa mengatur batasan pembelian elpiji 3 kg. Hal yang dilakukan pemerintah saat ini mendata ulang masyarakat miskin yang berhak mendapatkan elpiji tabung hijau tersebut.
"Kita akan indentifikasi dan banyak sekali inefisiensi yang bisa kita perbaiki," ungkap Luhut.
Dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2017 Kementerian ESDM mengusulkan volume elpiji 3 kg sebanyak 7,09 juta ton.
Angka tersebut lebih banyak dibandingkan 2016 sebesar 6,25 juta ton.