TRIBUNNEWS.COM, TOKYO- Jepang dikabarkan ingin berinvestasi di perusahaan raksasa minyak milik pemerintah Rusia, Rosneft.
Surat kabar setempat (Nikkei) melaporkan nilai investasi tersebut kemungkinan mencapai US$ 10 miliar.
Kabar ini muncul seiring rencana pertemuan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela pertemuan bisnis dua hari di Vladivostok. Pertemuan bisnis tersebut dimulai sejak Jumat (2/9/2016).
Abe dan Putin diperkirakan akan membahas rencana kerjasama yang lebih erat di berbagai bidang, seperti energi dan teknologi.
Jepang berharap bisa memperkuat hubungan ekonomi dan menciptakan terobosan terkait sengketa wilayah yang berlangsung selama puluhan tahun.
Menurut Nikkei, Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) sedang mempertimbangkan investasi senilai ¥ 1 triliun (US$ 9,7 miliar) untuk membeli 10% saham Rosneft melalui perusahaan pelat merah Japan Oil, Gas and Metals National Corp (Jogmec).
Selain itu, Jepang akan mempertimbangkan survei bersama untuk proyek-proyek minyak dan gas di Siberia Timur dan Rusia Timur.
Termasuk pula kerjasama teknis dalam decommissioning atau pembongkarak pembangkit listrik Fukushima Daiichi.
Namun, METI belum mau berkomentar terkait rencana investasi ini.
Menteri METI Hiroshige Seko dikabarkan sedang mendampingi Shinzo Abe ke pertemuan Vladivostok.