TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA— Banyaknya destinasi wisata yang terdapat di Tanah Air belum diimbangi dengan pertumbuhan tempat penginapan penunjang kenyamanan para wisatawan domestik maupun internasional.
Melihat hal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno lantas membentuk Hotel Indonesia Group (HIG) bersama 16 BUMN untuk mendukung program pariwisata.
"Banyak destinasi wisata sekarang ini, tetapi untuk penginapannya tidak tersedia. BUMN harus masuk ke situ," ujar Rini seusai menghadiri launching HIG di Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Konsolidasi semua hotel yang dimiliki BUMN dalam sinergi HIG ini, tahap pertama adalah sinergi antar-hotel yang dimiliki oleh PT Hotel Indonesia Natour (HIN), PT Patrajasa (anak usaha PT Pertamina), dan PT Aero Wisata (anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk).
Sinergi yang dibangun ini memiliki visi dan misi menjadikan HIG menjadi hotel chain terbesar di Indonesia sehingga hotel-hotel tersebut menjadi tuan rumah di negeri sendiri, yang memudahkan dan memberi pelayanan terbaik kepada para wisatawan asing maupun lokal.
Saat ini, HIG terdiri dari 26 hotel, yaitu 7 hotel milik Aerowisata, 12 hotel milik Hotel Indonesia Natour, dan 7 hotel milik Patrajasa, tersebar di beberapa lokasi strategis dengan variasi kelas mulai dari bintang 2 hingga bintang 5.
Pada peresmian HIG hari ini, sembilan hotel milik Pegadaian (Pesona Hotel) dan satu hotel milik Taman Wisata Candi yang berlokasi di Kawasan Candi Borobudur secara resmi juga bergabung dalam HIG.
"Diharapkan semua hotel milik BUMN lainnya akan menyusul bergabung dengan HIG," tutur Rini.
Dengan adanya jaringan perhotelan di bawah HIG, pelanggan akan mendapatkan variasi hotel yang sesuai dengan kebutuhannya.
Demikian juga bagi anggota yang bergabung dengan HIG akan merasakan manfaat di bidang pemasaran dan efisiensi dalam pengadaan kebutuhan masing-masing hotel karena HIG didukung sepenuhnya oleh BUMN lainnya.
Menurut Rini, HIG akan mengusung konsep keramahtamahan khas Indonesia bertaraf internasional didukung oleh sumber daya manusia yang terlatih.
Namun, Rini belum bisa menargetkan besaran pasar yang akan diincar HIG. Rini hanya menekankan, keberadaan HIG akan mendukung program pariwisata pemerintah.
"Kepemilikan masih dipegang di tempat masing-masing. Yang penting kita menstandarkan operasionalnya. Jadi, kita standarkan kualitas servis, pemasaran bersama, sehingga menjadi satu hotel chain group BUMN," kata Rini.
Penulis: Iwan Supriyatna