News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Maumere, Batang dan Lombok Tengah Jadi Pilot Project Desa Kreatif

Penulis: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memilih tiga kabupaten menjadi pilot project Desa Kreatif. Tiga daerah tersebut mewakilkan 10 desa menjadi Desa Kreatif yaitu enam desa di Maumere dan masing-masing dua desa di Batang dan Lombok Tengah.

Deputi Bidang Infrastruktur Bekraf, Hari Santosa Sungkari menjelaskan bahwa Pembentukan Ekosistem Desa Kreatif tersebut dimaksudkan untuk mengenali potensi desa dengan berusaha mengetahui dari 16 subsektor Ekonomi Kreatif yang paling potensial di desa tersebut dan selanjutnya potensi industri tersebut ada di rantai nilai yang mana dari ke lima rantai nilai, yakni; Kreatif, Produksi, Distribusi, Konsumsi dan Konservasi.

“Bermula dari pemahaman akan potensi yang ada di desa khususnya dari 16 subsektor ekonomi kreatif tersebut kita akan angkat guna dapat mengembangkan ekonomi daerah. Ekosistem yang ini juga ditujukan agar susbsektor yang dikembangkan ada multiplier effect sehingga mampu melahirkan banyak usaha rintisan dan startup dibidang ekonomi kreatif,” jelas Hari Santosa Sungkari dalam keterangan persnya, Rabu (28/9/2016).

Program di ketiga daerah tersebut telah berjalan dengan baik dan sangat berhasil sebagai langkah awal dalam pemetaan potensi yang ada dan kemudian dilakukan worksop secara bertahap.

Pelaksanaan program fasilitasi pembentukan ekosistem desa kreatif di Maumere dilaksanakan selama 3 bulan yakni sejak bulan Juli 2016 sampai dengan September 2016 yang difokuskan pada pengembangan Tenun Ikat Sikka.

Terkait dengan pengembangan Tenun Ikat Sikka ini, Bekraf bekerjasama dengan berbagai pihak melakukan workshop yang diikuti oleh 50 pengrajin / penenun dari berbagai kelompok yang ada di Maumere.

Tahapan-tahapan dalam program ini pertama-tama adalah peserta diajarkan bagaimana memanfaatkan pewarnaan alam mulai mengenal warna dasar, komposisi dan padupadan warna, kemudian pengenalan trend tekstil, membuat pola atau desain dasar, serta praktik.

Kegiatan di Maumere ini akan ditutup pada tanggal 30 September 2016, dan selama 3 bulan workshop ini para pengrajin/penenun telah mampu menghasilkan karya yang sangat luar biasa dan rencananya akan dipamerkan di Jakarta pada bulan November 2016 nanti.

Untuk daerah Batang yakni fokus pada Batik dan telah dilaksanakan sejak bulan Agustus 2016 dan akan ditutup pada bulan Oktober nanti.

Kemudian untuk daerah Lombok difokuskan pada pengembangan Tenun Songket dan sudah dimulai sejak bulan September dan akan ditutup pada bulan November 2016 nanti. Hasil karya dari para peserta dari dua daerah ini rencananya juga akan dipamerkan di Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini