TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai negara swasembada garam pada 2017 mendatang, terus digencarkan.
Apalagi Indonesia memiliki banyak wilayah yang memiliki potensi untuk mendorong program nasional ini.
Deputi II Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Agung Kuswandono mengajak seluruh petani garam untuk meningkatkan produksi dan kualitas garam. Hal tersebut untuk mencapai swasembada garam.
“Swasembada garam diharapkan bisa terealisasi pada tahun 2017 mendatang, sebagaimana kondisi yang tertuang dalam draft Roadmap Swasembada Garam nasional tahun 2017,” ujar Agung, Rabu (5/10/2016).
Selain itu, lanjut Agung, Kementerian Kelautan dan Perikanan pun sudah melakukan berbagai hal untuk membantu meningkatkan kualitas garam milik petani.
Diharapkan dengan peningkatan kualitas garam, nantinya produksi garam tidak hanya untuk konsumsi, tapi bisa juga digunakan untuk industri lain.
Kebutuhan garam nasional sendiri berkisar 4.019.000 ton, terdiri dari garam industri sebesar 2.054.000 ton, dan garam konsumsi sebesar 1.965.000 ton.
Sementara produksi garam nasional mencapai 3.800.000 ton, terdiri atas garam rakyat 3.100.000 dan PT.Garam 700.000 ton.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) pada tahun 2015, kebutuhan garam untuk proses pengasinan ikan mencapai 400.000 ton per tahun, dan umumnya tidak ada proses penambahan iodium.
"Dengan penyerapan sesuai harapan, harga keekonomian, masyarakat sejahtera, masyarakat sehat karena mengonsumsi garam beriodium," ungkap Agung.