TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selesai membangun 415.000 unit rumah dari Program Satu Juta Rumah per Oktober 2016.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin menjelaskan, Kementerian PUPR optimis jumlah rumah terbangun tahun 2016 ini bisa melebihi pencapaian tahun 2015 lalu.
“Capaian Program Satu Juta Rumah sampai bulan Oktober ini telah terbangun sebanyak 415.000 unit rumah,” ujar Syarif Burhanuddin, Selasa (11/10/2016).
Menurut pria yang akrab disapa Chali tersebut, capaian 415 unit rumah tersebut terdiri dari pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 316 ribu rumah dan sisanya untuk non-MBR.
Saat ini, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan juga terus mengumpulkan data terkait pembangunan dari kementerian/ lembaga terkait, pemerintah daerah serta perusahaan yang juga ikut melakukan pembangunan rumah bagi masyarakat.
“Itu baru data yang masuk ke kami (Ditjen Penyediaan Perumahan - red). Mungkin di lapangan jumlah rumah yang dibangun bisa lebih banyak dari itu. Kami akan terus kumpulkan datanya,” kata Syarif Burhanuddin.
Berdasarkan data yang ada, pembangunan rumah yang termasuk dalam Program Satu Juta rumah terbanyak ada di Provinsi Jawa Barat kemudian disusul Provinsi Banten.
Dalam pelaksanaan program ini, pemerintah tidak hanya menghitung pembangungan rumah bersubsidi saja, tapi juga pembangunan rumah menengah dan mewah dari para pengembang, pemerintah daerah, perusahaan via corporate sosial responsibility (CSR), lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta rumah yang dibangun oleh masyarakat secara swadaya.
“Sampai saat ini data dari pembangunan rumah yang dilakukan oleh LSM dan CSR perusahaan masih ada yang belum masuk. Kami berharap kerjasama dari para pengusaha untuk melaporkan hasil pembangunan rumah untuk masyarakat kepada kami,” harap Syarif Burhanuddin.
Meskipun hingga bulan Oktober pencapaian rumahnya baru sekitar 40 persen dari target, Chali mengungkapkan, pihaknya tetap berharap dukungan dari seluruh pemangku kepentingan perumahan untuk tetap bersemangat melaksanakan pembangunan rumah bagi masyarakat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Kami tetap berharap pembangunan rumah bisa lebih baik pencapaiannya dari tahun lalu. Ya minimal hingga tiga bulan ke depan bisa lebih dari 700.000 unit rumah bisa dibangun,” kata Syarif Burhanuddin.