TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Performa reksadana dollar Amerika Serikat (AS) beraset dasar saham cemerlang sepanjang tahun ini.
Merujuk Infovesta Utama, secara year to date per 19 Oktober 2016, reksadana dollar jenis saham meraih rata-rata return tertinggi yakni 23,71%.
Ini melampaui kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melesat 17,77% periode sama.
Diikuti oleh reksadana dollar jenis campuran 14,11%. Data ini di luar kinerja reksadana dollar yang baru meluncur sepanjang tahun berjalan 2016.
Wawan Hendrayana, Senior Research & Investment Analyst PT Infovesta Utama menjelaskan, return reksadana dollar jenis saham dan campuran memang tumbuh pesat tahun ini.
Kondisi bursa saham domestik cenderung bullish sejak awal tahun 2016.
Katalis positif berasal dari pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Teranyar, pada Kamis (20/10), suku bunga BI 7 - Day repo rate menyusut 25 bps menjadi 4,75%. Tercatat BI sudah memangkas suku bunga sebanyak enam kali tahun ini.
Lalu kesuksesan kebijakan pengampunan pajak atawa tax amnesty periode pertama yang meraih tebusan melebihi Rp 97,1 triliun.
Disinyalir total target tebusan tax amnesty yang dipatok Rp 165 triliun hingga 31 Maret 2017 dapat terwujud.
Amunisi juga bersumber dari membaiknya makroekonomi Indonesia. Inflasi dalam negeri sepanjang tahun 2016 diestimasi berada di level bawah target BI yakni 3%.
"Tren perbaikan juga terlihat pada data neraca perdagangan dan harapan pertumbuhan ekonomi melebihi 5%," terangnya.