TRIBUNNEWS.COM - Raksasa elektronik asal Jepang, Sony, memangkas prediksi laba tahuhan sebesar 10 persen. Pemangkasan laba ini disebabkan penurunan penjualan pada unit bisnis baterai.
Mengutip BBC, Selasa (1/11/2016), Sony akan menjual unit bisnis tersebut kepada Murata Manufaturing.
Dari penjualan unit bisnis baterai itu, Sony memperkirakan bakal memperoleh dana sekitar 33 miliar yen.
Saat ini, Sony memperkirakan laba operasional mencapai 270 miliar yen atau 2,6 miliar dollar AS untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2017.
Angka laba tersebut lebih rendah 30 miliar yen ketimbang prediksi sebelumnya. Sony dijadwalkan melakukan paparan kinerja pada hari ini.
Adapun pengumuman prediksi laba tersebut dilakukan setelah penutupan perdagangan di bursa Tokyo, di mana saham Sony menguat 1,9 persen pada perdagangan Senin (31/10/2016).
Keputusan untuk menjual unit bisnis baterai adalah bagian dari upaya restrukturisasi yang dilakukan Sony guna memfokuskan diri pada unit-unit bisnis inti yang mendatangkan untung, seperti videogame, hiburan, dan sensor kamera.
Pada Juli 2016 lalu, Sony memangkas prediksi penjualan untuk keseluruhan tahun sebesar 9 persen menjadi 7,4 triliun yen.
Sony terpukul akibat peningkatan nilai mata uang yen, yang membuat penjualan di luar Jepang turun nilainya ketika dikonversikan kembali ke yen.
Sony juga mengalami penurunan penjualan pada divisi produksi smartphone, unit produksi film dan TV, serta divisi permainan komputer.
(Sakina Rakhma Diah Setiawan/kompas.com)