TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat kondisi likuiditas perbankan masih tertekan hingga akhir tahun ini, sehingga penyaluran kredit 2016 hanya akan tumbuh di kisaran 9 persen.
"Bisa saya pastikan tetap longgar, tetapi ada tekanan, tahun ini mungkin turun namun tetap dalam kondisi sangat normal. Saya kira 7 persen sampai 9 persen (pertumbuhan kredit)," kata Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Perbankan OJK, Nelson Tampubolon, Jakarta, Senin (14/11/2016).
Meski tahun ini masih ada tekanan, Nelson meyakini untuk tahun depan kembali membaik seiring program pengampunan pajak yang dijalankan pemerintah direspon dengan baik oleh wajib pajak.
"Kita bersyukur pengampunan pajak cukup berhasil, ini menjadi modal awal untuk menghadapi kondisi likuiditas tahun depan, ini menambah amunisi perbankan untuk bisa menyalurkan kredit," tutur Nelson.
Nelson menyebutkan, per September 2016 pertumbuhan kredit sebesar 1,58 persen (month-to-month).
"Kalau kami bisa meyakinkan policy pemerintah yang Paket Ekonomi sampai 14 itu ada hasilnya dan terefleksi ke pertumbuhan kredit," papar Nelson.