TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ruas jalan tol PT Astratel Nusantara bertambah panjang. Perusahaan Grup PT Astra International Tbk ini segera resmi mengoperasikan seksi III ruas Mojokerto-Kertosono akhir tahun ini.
Sementara seksi III di ruas Semarang-Solo ditargetkan beroperasi awal tahun depan.
Tambahan ruas yang beroperasi tersebut akan menjadi sumber pendapatan baru bagi perusahaan ini.
Kendati begitu, Astratel Nusantara memperkirakan, pertumbuhan pendapatan dari aspal jalan tol tahun depan belum akan signifikan.
Jika tahun ini Astratel membidik pendapatan sekitar Rp 800 miliar dari jalan bebas hambatan, tahun 2017 diperkirakan hanya akan tumbuh sekitar 3%.
"Tahun depan kelihatan pertumbuhan masih landai, karena volume lalu lintas tol yang baru buka belum langsung ramai," kata Wiwiek D Santoso, Direktur Astratel akhir pekan lalu.
Saat ini, Astratel tercatat telah menguasai lima ruas konsesi jalan tol sepanjang 226,7 kilometer (km).
Pertama, ruas jalan tol Tangerang-Merak sepanjang 72,4 km, yang dikelola oleh anak usahanya, yakni PT Marga Mandalasakti (MMS).
Perusahaan ini juga memiliki 95% saham PT Marga Harjaya Infrastruktur, pengelola jalan tol Mojokerto-Kertosono.
Ruas ini terdiri dari empat seksi. Bagian I sudah beroperasi dan seksi III akan dibuka akhir tahun ini.
Sedangkan seksi II dan IV masih dalam proses konstruksi, dengan progres masing-masing 65% dan 15% dari target.
Wiwiek menyatakan, pembebasan lahan di ruas sepanjang 40,5 km sudah hampir 100%.
Satu bidang tanah saat ini dalam proses konsinyasi dan lima bidang tanah wakaf masih dalam proses penyelesaian administrasi.
Sedangkan ruas ketiga milik perusahaan ini adalah jalan tol Semarang-Solo sepanjang 72,6 km yang dikelola PT Trans Marga Jateng.
Seksi I dan II dari ruas ini sudah beroperasi. Adapun seksi III akan beroperasi awal tahun depan.
Sedangkan seksi IV dan V masih dalam proses konstruksi dan pembebasan lahan sudah hampir rampung.
Ruas keempat, yakni jalan tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km, yang dikelola melalui PT Marga Trans Nusantara, masih dalam proses pembebasan lahan.
Saat ini progres pembebasan baru 70%.
"Jika pembebasan lahan lancar, pertengahan tahun 2017 diharapkan mulai konstruksi," ujar Wiwiek.
Adapun ruas terakhir, Serpong Balaraja sepanjang 30 km masih dalam dalam proses finansial close.
Meskipun sebagian lahan seksi I sepanjang 10 km ruas ini merupakan milik mitra Astratel, yakni PT Bumi Serpong Damai Tbk.
Wiwiek menyatakan, proses konstruksinya belum akan dimulai pada tahun ini. Maka, proses pembangunan masih menunggu.
Astratel akan terus mengebut pembangunan seluruh ruas tersebut, jika pembebasan lahan sudah aman.
Selain mengejar pembangunan ruas yang ada, perusahaan ini juga akan terus membidik konsesi-konsesi baru.
Hingga tahun 2020, Astratel menargetkan bisa menguasai 500 km jalan tol.
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk