News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

JAPFA Raih Economic Challenges Awards 2016

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rachmat Indrajaya, External Relations Director JAPFA menerima penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) mendapatkan penghargaan Economic Challenges Awards 2016 sebagai salah satu perusahaan yang mampu melakukan inovasi dan mendorong pertumbuhan melalui masa sulit.

Penghargaan prestisius tersebut diserahkan oleh Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri kepada Direktur External Relations JAPFA, Rachmat Indrajaya.

JAPFA terpilih sebagai pemenang dalam kategori Aneka Industri dan Manufaktur dengan menyingkirkan empat kandidat lainnya salah satu emiten pakan ternak, Charoen Phokpand.

Keberhasilan JAPFA tersebut konon karena kemampuannya untuk terus melakukan inovasi dan mendorong pertumbuhan usahanya meskipun harus melalui masa ketidakpastian pada tahun 2016.

"Inovasi adalah pekerjaan yang tidak mudah. Diperlukan kegesitan dan keuletan untuk melakukannya," ujar Prof. Rhenald Kasali, salah satu Dewan Juri Economic Challenges Awards 2016 pada saat penyerahan hadiah Selasa(22/11/2016) kemarin.

"Perlu ada komitmen dari perusahan untuk terus melakukan inovasi,"lanjutnya.

Kegesitan dan keuletan JAPFA terlihat dari kemampuannya untuk menggaet investor asing seperti KKR Jade Ltd untuk menanamkan modalnya.

Pada pertengahan tahun 2016, JAPFA mampu menggaet KRR Jade Ltd untuk menginvestasikan sebesar US $ 81.2 juta atau senilai 10,44% saham.

"Saya tidak ingin melihat inovasi sebagai sebuah biaya. Tetapi memegang prinsip inovasi atau mati. Mau tidak mau perusahaan harus melakukan inovasi untuk melewati masa yang sulit," ujar Kristanto Santosa, Pakar Inovasi dalam kesempatan yang sama.

Salah satu faktor lainnya yang mampu mendorong JAPFA melewati masa sulit adalah inovasi dengan cepat untuk menyikapi berbagai perubahan di pasar dan kebijakan dalam dunia agribisnis.

Tercatat sepanjang tahun 2016 terdapat berbagai perubahan kebijakan mendasar mulai dari pengetatan impor jagung, kebijakan impor sapi yang mengalami banyak perubahan, dan berbagai kebijakan lainnya termasuk mengenai harga bahan pokok.

Meskipun melewati berbagai pergolakan tersebut kegiatan operasional JAPFA terus bertumbuh relatif stabil.

"JAPFA meyakini bahwa agribisnis merupakan salah satu pilar utama perekonomian Indonesia,"ujar Rachmat Indrajaya, External Relations Director JAPFA dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews Kamis(24/11/2016).

Karenanya JAPFA terus menerus mendorong pertumbuhan dalam industri ini dengan dukungan dari peternak baik ayam, sapi, ikan, dan udang di seluruh Indonesia.

Dalam menjalankan usahanya, JAPFA kata Rachmat mampu mendukung tidak hanya pertumbuhan kinerja perusahaan tetapi juga mendorong tumbuhnya perekonomian lokal.

JAPFA tercatat sebagai salah satu perusahaan yang mengembangkan berbagai macam model kemitraan untuk peternak baik untuk ayam ataupun sapi.
JAPFA merupakan salah satu perusahaan agribisnis di Indonesia yang memiliki integrasi hulu hilir dari usaha produksi pakan, pembibitan, budidaya, dan pengolahan produk akhir untuk ayam, sapi, ikan, dan udang.

Ditambah lagi dengan dukungan usaha lainnya seperti laboratorium dan pabrik vaksin termodern di Indonesia, JAPFA menguatkan struktur usahanya di seluruh penjuru Indonesia.

Bermoto 'Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama', JAPFA kini menjadi salah satu perusahaan terintegrasi dalam sektor peternakan yang terbesar di lebih dari 20 provinsi di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini