Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebab Turki Baba Rafi, meraih peringkat pertama kategori Waralaba Global Indonesia di ajang Penghargaan Waralaba Indonesia dan Indonesia Franchise & SME Expo 2016 yang digagas dan digelar oleh Kementerian Perdagangan RI Jakarta Convention Center, 25 – 27 November 2016.
Penghargaan Waralaba Indonesia diserahkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di tengah tengah perhelatan World Franchise Summit Indonesia (WFSI) 2016, yaitu ajang bisnis waralaba tingkat dunia.
Penggagas Kebab Turki Baba Rafi, Hendy Setiono mengatakan, penghargaan ini cukup istimewa mengingat belum lama ini Kebab Turki Baba Rafi mulai mengembangkan bisnisnya di Bangladesh.
"Sebelumnya kita sudah membuka di Malaysia, Filipina, China, Srilanka, Brunei Darussalam, Singapura, Belanda,' kata Hendy
Penghargaan Waralaba Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan RI ini dihelat tidak hanya untuk menggali informasi yang lebih lengkap tentang usaha-usaha waralaba.
Kebab Turki Baba Rafi berhak meraih award tersebut karena dinilai oleh para juri dari berbagai latar belakang telah memiliki cabang waralaba lebih dari 1200 di Indonesia dan di sejumlah negara lain.
Lebih jauh Hendy mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan RI memberikan fasilitas kepada 150 usaha waralaba peserta yang layak untuk tampil dalam pameran Indonesia Franchise & SME Expo pada tanggal 25 - 27 November 2016 di Jakarta Convention Center.
Marketing Director Baba Rafi, Nilam Sari mengatakan, penghargaan Waralaba Indonesia dianugerahkan kepada wirausaha waralaba di Indonesia dalam 5 kategori yakni Waralaba Pratama, Kategori Waralaba Utama, Kategori Penerima Waralaba, Kategori Waralaba Global Indonesia dan Kategori Waralaba Mancanegara.
Kebab Turki Baba Rafi berhasil meraih tempat terbaik, Juara I dalam Kategori Waralaba Global Indonesia, diikuti oleh J.Co Donuts & Coffee di tempat kedua dan Alfamart di tempat ketiga.
Kebab Baba Rafi merupakan sebuah jaringan waralaba kebab terbesar di dunia.
Perusahaan ini didirikan oleh pasangan suami istri Hendy Setiono dan Nilam Sari pada tahun 2003 di Surabaya, Jawa Timur dan menerapkan sistem waralaba dua tahun kemudian.