News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenkop Dukung UKM Masuk Bisnis e-Commerce

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen mendukung pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia untuk masuk ke bisnis e-commerce.

Karena pemerintah meliha bisnis e-commerce jauh lebih efisien dari sisi menekan biay‎a produksi.

"Melalui e-commerce ini juga produk UKM bisa berpromosi untuk meluaskan pasar hingga ke mancanegara. Sudah banyak kajian yang menyebutkan bahwa potensi pasar e-commerce sangat besar," ujar Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementrian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta, Senin (28/11/2016).

Di acara yang diikuti oleh pelaku bisnis e-commerce kelas dunia seperti Hawlett Packard (Hp), Facebook, P&G, dan UPS itu, Wayan Dipta mengungkapk‎an, perilaku konsumen ke depan akan terus mengalami perubahan.

Dalam hal ini konsumen kata Wayan bisa menerima dan membeli produk berkualitas tanpa harus datang ke toko atau pusat perbelanjaan.

"Oleh karena itu, para UKM Indonesia harus terus mencermati fenomena e-commerce yang sangat penting. Kalau tidak, maka kita akan ketinggalan," jelas Wayan Dipta.

Hanya saja, lanjut Wayan Dipta, masih ada beberapa kendala di bisnis e-commerce yang dihadapi para UKM di Indonesia. Hal itu terkait pemahaman bahasa asing (Inggris) ‎dan masalah jaringan internet yang belum masuk ke seluruh wilayah di Indonesia.

"Padahal, UKM Indonesia banyak memiliki produk berkualitas dan sudah export oriented," papar Wayan Dipta.

Wayan Dipta mencontohkan, di Bali ada semacam 'trading house' bernama Mitra Bali, yang sudah lama melakukan promosi produk UKM di dunia Maya. Mitra Bali menurut Wayan bekerja berdasarkan permintaan dengan menawarkan kepada UKM di Bali dan Lombok.

"Ketika mendapat buyer untuk suatu produk, misalnya dengan harga 10 dollar AS, maka Mitra Bali akan mencari produk itu ke para UKM dengan harga 7 dollar AS. Itu bisnis yang lumrah dan sama-sama menguntungkan," papar Wayan Dipta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini