Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memperkirakan, tingkat okupansi kamar hotel akan turun sekitar 5 sampai 10 persen awal Desember 2016 nanti berkaitan dengan akan dilakukannya aksi demo banyak ormas Islam di kawasan Monas menuntut polisi menahan Basuki Tjahaja Purnama karena dugaan telah menista agama Islam.
"Ya karena sudah rumor mungkin ada pengaruh tapi tidak besar, mungkin antara 5-10 persen penurunannya," ujar Ketua PHRI Haryadi Sukamdani di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Haryadi mengungkapkan penurunan okupansi sebagian besar diakibatkan banyak wisatawan lokal, asing, atau pejabat yang rapat memilih tempat selain di Jakarta.
Para calon tamu hotel diperkirakan lebih memilih untuk mencari tempat baru dan menghindari demonstrasi.
"Penurunan untuk di Jakarta saja, karena misalnya dari daerah yang tadinya mau ke Jakarta tidak jadi, atau yang mau meeting di hotel ditunda," ungkap Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia tersebut.
Haryadi menambahkan pada aksi demonstrasi 4 November lalu, banyak tamu yang tidak jadi menempati hotel walaupun sudah memesan jauh-jauh hari. Sedangkan menjelang aksi 2 Desember 2016, kata Haryadi, sejauh ini belum ada pembatalan reservasi hotel.
"Pas demo November lalu memang sempat ada yang cancel, tapi kalau yang sekarang belum ada yang cancel," kata Presiden Komisaris Hotel Sahid Jaya itu.