TRIBUNNEWS.COM - Aab Abdullah, seorang sopir taksi aplikasi yang sukses mengerti saham.
Setiap hari, ia tidak hanya membelah padatnya ibu kota untuk mencari rupiah, tetapi sekaligus memantau Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG.
Berawal saat mengemudi taksi konvensional, ia sering mangkal di kawasan Bursa Efek Indonesia (BEI). Rasa penasaran pun membuatnya "nekat" mengeluarkan Rp 3 juta hanya untuk membeli saham.
Tanpa memandang profesi calon nasabahnya, perusahaan sekuritas tempat Aab bertransaksi, yaitu Mandiri Sekuritas, memang gencar mengincar investor ritel.
Pertaruhan risiko Aab kini membuahkan hasil. Dari semula hanya Rp 3 juta, portofolio sahamnya kini sudah di atas Rp 180 juta.
Kini dari keuntungannya bertransaksi saham, Aab memiliki mobil pribadi untuk mendukung profesinya sebagai sopir berbasis aplikasi.(*)
>