News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PT PP Bukukan Kontrak Baru Sepanjang 2016 Senilai Rp 32,6 Triliun

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo PT PP

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono‎

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎ ‎PT PP (Persero) sepanjang 2016 membukukan kontrak baru sebesar Rp 32,6 triliun dari berbagai proyek jalan tol hingga pembangkit listrik.

Direktur Utama PT PP Tumiyana mengatakan, pada tahun lalu total order book yang diraih perseroan yaitu sebesar Rp 71,5 triliun sudah termasuk carry over tahun 2015 sebesar Rp 39 triliun.

‎"Pencapaian kontrak baru 2016 terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar Rp 27,3 triliun dan entitas anak perusahaan sebesar Rp. 5,3 triliun," tutur Tumiyana, Jakarta, Senin (16/1/2017).

Tumiyana merincikan, ‎kontrak baru yang disumbang oleh anak perusahaan sampai dengan akhir Desember 2016, di antaranya, PT PP Properti Tbk (PPRO) sebesar Rp 2,4 triliun, PT PP Pracetak Rp 2,1 triliun dan PT PP Peralatan Rp 738 miliar.

Beberapa proyek besar yang berhasil diraih perseroan pada tahun lalu, antara lain dua ruas jalan tol senilai masing-masing Rp 3 triliun dan Rp 2,7 triliun, PLTGMG Paket 7 100 MW yang berada di empat lokasi (Flores, Nabire, Bontang, Ternate), PLMTG Lombok Peaker 130-150 MW Rp 1,42 triliun.

Stadion Jayapura Rp 1,2 triliun, MNP Paket B & C Reklamasi Rp 891 miliar, Mobile Power Plant 500 MW Rp 739 miliar yang berada di delapanlokasi, pembangunan gedung BNI Tower Rp 714 miliar, dan lain-lainnya.

Sementara untuk tahun ini, perseroan ‎membidik kontrak baru dapat tumbuh lebih dari 20 persen dibandingkan target 2016 yang berjumlah sekitar Rp 31 triliun dan laba bersih akan tumbuh pada kisaran 40 persen hingga 50 persen.

"Dengan target kontrak baru 2017 dan kontrak carry over, perseroan menargetkan pendapatan tahun 2017 tumbuh lebih dari 50 persen dibandingkan dengan target tahun 2016 yang berkisar Rp17 triliun hingga Rp 19 triliun," papar Tumiyana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini