TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia mengaku tidak memiliki ruang yang besar dalam memangkas suku bunga acuan BI 7-day Repo Rate pada tahun ini, seiring adanya ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat dan rendahnya respon industri perbankan dalam menurunkan suku bunganya.
"Ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga sangat terbatas," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Menurutnya, terbatasnya ruang pemangkasan BI 7day Repo Rate mengacu pada sejumlah indikator makroekonomi domestik maupun global.
"Tantangan dari global, terutama kebijakan Amerika Serikat yang akan dijalankan Presiden Donald Trump, kebijakan fiskal yang kami tunggu," ujarnya.
Meski ruang penurunan suku bunga acuan terbatas, kata Juda, BI akan terus melakukan bauran kebijakan untuk meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter.
Terlebih hingga saat ini penurunan bunga deposito dan kredit masih jauh lebih rendah dari penurunan suku bunga acuan BI.
"Kami akan tetap melakukan transmisi kebijakan moneter yang komplet dan menjaga ketersediaan likuiditas, diharapkan bank juga jangan terburu-buru untuk kembali menaikkan suku bunga," ujar Juda.