TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wali kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto (Danny) bersama jajaran SKPD, Lingkup Perusda, Ormas, dan berbagai lembaga kemasyarakatan di Makassar secara srempak melakukan Gerakan Tanam Cabe Massal 10.600 bibit yang dilakukan hari ini di Perumahan Griya Prima Tonasa, Kecamatan Biringkanaya.
Menurutnya, sebagai tradisi baru memanfaatkan ruang kosong perkotaan menjadi lahan produktif, penanaman massif akan dilakukan di 153 kelurahan dengan jumlah lorong menghampiri tujuh ribu.
Dengan demikian Danny berharap Makassar bisa menjadi sentra produsen nasional di tengah krisis cabe yang melanda negeri ini.
"Pak menteri (Mentri Pertanian) memang pernah menelpon saya melalui pak Wagub. Beliau (Menteri) pikir kita sudah panen. Insya Allah nanti hari kooperasi bulan Juli dan berharap menjadi primadona hari kooperasi," katanya dalam keterangan yang diterima, Selasa (31/1/2017).
Danny berharap ke depan Presiden RI Joko Widodo datang melihat langsung hal ini, karena penanaman cabe massal akan banyak menjawab berbagai persoalan di negeri ini.
Di antaranya, menjawab persoalan inflasi, pemberdayaan masyarakat, gini rasio (gini ratio), pemberdayaan perempuan, lingkungan hijau, serta menjawab masalah pendidikan.
"Kami ingin bagaimana masyarakat berpendapatan di lorong. Program ini kita lakukan secara terpadu. Semua untuk rakyat. Bagaimana program menyentuh masyarakat, melibatkan partisipasi masyarakat, memberi manfaat, dan sebagai solusi menghadapi kesulitan dan tantangan masa depan. semua untuk rakyat," katanya.
Senada dengan hal itu, Ketua Timpro Pokja Bulo Sakka Pati menyampaikan program Bulo ini mendorong percepatan perekonomian warga lorong dengan budi daya tanaman cabe.
"Setiap kelompok tani di lorong menanam 1.500 bibit cabai," katanya.
Sakka mengatakan, mayoritas warga yang tidak terbiasa bertani ini diberikan workshop mekanisme budi daya cabe mulai dari proses pembenihan, penyemaian, pemeliharaan dan pendampingannya.