TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Harga minyak mentah di pasar dunia turun untuk sesi kedua berturut-turut pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah data menunjukkan pemulihan untuk kegiatan pengeboran di Amerika Serikat.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret berkurang US$ 0,54 menjadi US$ 52,63 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret, turun US$ 0,29 menjadi ditutup US$ 55,23 per barel di London ICE Futures Exchange.
Jumlah rig AS yang diklasifikasikan sebagai pengeboran minyak naik 15 rig menjadi 566 rig selama pekan lalu, menurut perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes pada Jumat, tertinggi sejak November 2015.
Para analis mengatakan harga minyak, yang menetap di atas 50 dolar AS per barel sejak Desember tahun lalu, telah mendorong produsen-produsen minyak serpih (oil shale) AS untuk meningkatkan produksi.
Meningkatnya produksi minyak AS akan mengimbangi beberapa upaya dari produsen lain untuk memotong produksi mereka, meninggalkan investor khawatir tentang berlanjutnya kelebihan pasokan minyak mentah global, kata para analis.
Sumber : Antara/Xinhua