Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) akan kembali menekan pembiayaan bermasalah (NPF) pada tahun ini hingga di bawah 4,5 persen (gross) dengan melakukan penagihan kepada debitur.
Direktur Utama BSM Agus Sudiarto mengatakan, cara perseroan melakukan penanganan NPF yaitu dengan memulihkan dana pembiayaan yang telah disalurkan dengan penagihan.
"Tahun lalu kami bisa recovery yang sudah dihapus dari buku senilai Rp 537 miliar, tahun ini kami harapkan NPF bisa di bawah 4,5 persen gross dan untuk nett dibawah 3 persen," ujar Agus, Jakarta, Rabu (1/3/2017).
Agus menjelaskan, perbaikan NPF perseroan terus mengalami perbaikan, dimana pada Desember 2015 di posisi 6,1 persen dan akhir tahun kemarin sudah di level 4,9 persen.
Tahun 2016, manajemen mulai mengimplementasikan rencana perseroan 2016-2020 setelah pada 2014 dan 2015 melakukan konsolidasi untuk fokus menangani pembiayaan bermasalah.
"Kami melakukan memonitor nasabah yang menunggak, kemudian meningkatkan kemampuan dan kompetisi tenaga berupa insentif penagihan serta melakukan lelang jaminan," papar Agus.
Pada tahun lalu, BSM telah menyalurkan pembiayaan Rp 55,6 triliun, naik 8,8 persen dari tahun sebelumnya Rp 51,1 triliun dan total rekening untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai 6,47 juta rekening dan 360 ribu rekening untuk pembiayaan.