Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Asuransi BRI Life optimistis dapat meningkatkan eksistensi bisnisnya di industri asuransi jiwa Tanah Aair, meskipun total aset anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) ini terbilang masih kecil.
Direktur Utama BRI Life Rianto Ahmadi mengungkapkan, total aset per Desember 2016 berada di kisaran Rp 6,1 triliun sampai Rp 6,2 triliun. Sementara total aset kelolaan atau Asset Under Management (AUM) sekitar Rp 5,5 triliun.
"Untuk aset tahun ini kami targetkan meningkat menjadi Rp 8,2 triliun (meningkat 32,2 persen), sementara AUM proporsional mengikuti," turur Rianto, Jakarta, Senin (6/3/2017).
Perolehan premi untuk penjualan produk asuransi melalui bank atau in branch sales bancassurance hingga Desember 2016 tercatat sekitar Rp 233 miliar. Angka ini naik 237 persen dari periode sama tahun sebelumnya.
"Di tahun sebelumnya cuma Rp 69 miliar, jadi kenaikannya lebih dari 3 kali lipat. Untuk penjualan di agency premi kita masih di bawah Rp 100 miliar," ujarnya,
Perseroan berencana menambah 3.000 tenaga pemasar baru yang akan ditempatkan di seluruh jaringan induk dalam dua tahun ke depan.
Saat ini jumlah tenaga pemasar in branch di BRI Life baru sebanyak 596 orang.
Menurut Rianto, jika tenaga pemasar in branch sale bancassurance bisa meningkat hingga 3 ribu dalam 2 tahun, maka diperkirakan dapat memperoleh premi dari penjualan bancassurance sebesar Rp 3 triliun.
"Saat ini saja bancassurance sudah 80 persen, tahun depan akan lebih besar lagi. Kalau perusahaan pemiliknya bukan bank, pasti perusahaan asuransi itu akan cari bank lain ke sana ke sini. Tapi kalau kita BRI saja sudah besar sekali, bancassurance kita tidak ambil pusing," tuturnya.