News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

DPR Pertanyakan Kebijakan Bulog Akuisisi Saham PT GMM

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gula

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi XI dan VI DPR mendorong Badan Pemeriksa Keuangan melakukan audit keuangan atas kebijakan PT Bulog mengakuisisi perusahaan gula PT Gendhis Multi Manis (GMM).

Anggota Komisi XI DPR Eva Kusuma Sundari tak mau negara dirugikan dari kebijakan Bulog mengakuisisi PT GMM.

Sebagai BUMN, katanya, Komisi XI bisa mengawasi proses akuisisi yang dilakukan Bulog.

"Prinsipnya soal kemungkinan kerugian negara terkait akuisisi ini atau dugaan korupsi bisa disidik oleh KPK, Polisi atau Kejaksaan," katanya kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, penegak hukum bisa meminta hasil audit dari BPK dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk membuktikan apakah proses akuisisi PT GMM oleh Bulog ada unsur kerugian negara.

"BPK dan BPKP perlu mengaudit untuk membuktikan apakah ada kerugian negara atau korupsi dalam kasus ini," ujarnya.

Anggota Komisi VI DPR Nasril Bahar mengusulkan, BPK segera melakukan audit atas kebijakan akuisisi Bulog tersebut.

Kata dia, audit perlu dilakukan BPK dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait.

"Perlu diaudit karena dikhawatir ada yang mengeksploitasi Bulog demi keuntungan tertentu. Jika hal ini terjadi, maka bahaya betul," kata kepada wartawan.

Menurut Nasril, kebijakan Bulog mengakuisisi saham PT GMM sebesar 70 persen patut dipertanyakan.

Sebab, akuisisi tersebut tidak dilakukan dengan pembelian saham 100 persen.

"PT GMM yang diakuisisi Bulog itu kan otomatis akan menjadi anak perusahaan Bulog. Jadi kenapa akuisisi hanya 70 persen saham, berarti ada sisa saham 30 persen yang dimiliki pihak selain Bulog," kata Nasril.

Nasril menyampaikan, sepengetahuannya sebelum diakuisisi Bulog, PT GMM adalah perusahaan bermasalah dan terlilit utang.

Sehingga aneh kalau Bulog mengakuisisi perusahaan yang tidak sehat, dan membayarnya dengan nilai pembelian puluhan miliar.

"Ada skenario apa Bulog mengakuisisi sehingga mengeluarkan dana besar untuk PT GMM terlilit utang di bank? Enak sekali pemilik PT GMM yang perusahaannya dibeli Bulog saat kreditnya macet, cuma 70 persen lagi," ujarnya.

Direktur Keuangan Perum Bulog Iryanto mengungkapkan, dana Rp 77 miliar dirogoh Bulog dari kas internal untuk mengakuisisi PT GMM.

Menurutnya, akuisisi menjadi momentum untuk memperkuat Bulog menjadi stabilisator harga gula nasional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini