News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prodia Raih Pertumbuhan Pendapatan 13,4 Persen

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama PT Prodia Widyahusaha Tbk (Prodia) Dewi Muliaty (dua kiri) didampingi Project Manager PWHC Rini Budiyati (dua kanan) mengunjungi fasilitas Prodia Womens Health Centre (PWHC), pusat kesehatan khusus bagi perempuan berbasis women-wellness yang pertama di Indonesia dengan teknologi diagnostik terbaru, di gedung PWHC Wolter Monginsidi, Jakarta, Rabu (8/3/2017). Melaui PWHC yang merupakan terobosan terbaru Prodia ini, diharapkan perempuan Indonesia akan mendapatkan layanan kesehatan terbaik dengan tingkat kenyamanan tinggi sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup mereka. Di PWHC para pelanggan perempuan memiliki banyak pilihan untuk melakukan pencegahan penyakit dengan berbagai jasa layanan, mulai pencegahan dini seperti vaksinasi, pencegahan lanjutan seperti medical check-up, pap smear, serta diagnostic centre seperti USG ObGyn, Rontgen, juga konsultasi dokter umum dan spesialis. TRIBUNNEWS/HO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Prodia Widyahusada Tbk (kode saham: PRDA), perusahaan laboratorium klinik di Indonesia, membukukan kinerja positif di sepanjang tahun 2016 dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 13,4% menjadi Rp 1.358,66 miliar.

Laba bersih Perseroan juga turut meningkat 49,3% menjadi Rp 88,13 miliar sepanjang tahun 2016 dibanding tahun 2015 dengan EBITDA Perseroan yang meningkat 19,3% di tahun 2016 dan EBITDA margin 15,4%. Kinerja positif ini ditopang dengan bertambahnya jejaring layanan yang telah menyebar di 31 provinsi di Indonesia.

Dalam keterangan persnya, Jumat (17/3/2017) Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, mengatakan, tahun 2016 merupakan tahun yang sangat penting bagi Prodia yang berkomitmen memberikan kinerja positif bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan pasca pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) pada awal Desember 2016 lalu.

“Kami bersyukur, tahun 2016 dapat kami lalui dengan kinerja baik, dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang positif, termasuk berhasilnya Prodia mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Hal ini terwujud berkat dukungan dari tim dan seluruh pemangku kepentingan di Prodia,” tutur Dewi.

Perseroan akan terus memperluas jejaring layanan dengan menjalankan inisiatif strategis untuk memperkuat daya saing Perseroan.

Hingga akhir tahun 2016, Prodia telah memiliki jejaring layanan sebanyak 259 outlet Prodia, terdiri dari 129 laboratorium klinik (termasuk 4 diantaranya dengan tambahan izin dan layanan klinik Prodia Health Care/PHC), 1 PHC stand alone, 2 klinik khusus, 9 laboratorium Rumah Sakit, dan 118 Point of Care (POC) Service di klinik dokter yang tersebar di 31 Propinsi dan 106 kota di Indonesia.

Komitmen Prodia sebagai bagian dari solusi kesehatan di Indonesia dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri kembali ditunjukkan dengan diresmikannya Prodia Women’s Health Centre (PWHC) pada 8 Maret 2017. Pusat kesehatan khusus perempuan dengan konsep Women-Wellness yang pertama di Indonesia menggunakan teknologi diagnostik terbaru yang berbasis pada pengobatan individu (Personalized Medicine).

Direktur Pemasaran Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati mengatakan, pada tahun 2016 telah dibuka dua (2) layanan laboratorium rujukan berskala regional di Surabaya dan Makassar dengan kemampuan melakukan 244 dan 136 jenis tes. Sementara untuk penambahan jenis tes baru, sepanjang tahun 2016, Prodia telah meluncurkan 11 jenis tes pemeriksaan yang baru termasuk Apo E Genotype dan BCR-ABL p210 kuantitatif serta 5 paket panel pemeriksaan laboratorium.

“Kualitas adalah prioritas utama Prodia dalam mendukung dan melayani 2,48 juta kunjungan pelanggan dengan total 14,59 juta tes per tahun. Komitmen terhadap kualitas layanan terbaik Prodia ditandai dengan diraihnya ISO 15189 di 25 laboratorium klinik Prodia, termasuk cabang Prodia Padang dan Cimahi yang baru saja menerima sertifikasi ISO tersebut di tahun 2016,” tutur Indriyanti.

Rencana Bisnis ke Depan

Pasar kesehatan di Indonesia masih terbuka luas. Frost and Sullivan memperkirakan pasar tes laboratorium swasta di Indonesia berada pada kisaran US$ 615 juta pada tahun 2015 dan menjadi US$ 817 juta pada tahun 2017 atau bertumbuh dengan CAGR sebesar 15,2%. Pertumbuhan pasar laboratorium swasta ini akan menjadi salah satu pertumbuhan yang tercepat pada industri kesehatan di Indonesia.

Sejalan dengan rencana IPO, dalam rencana ekspansi 5 tahun mendatang, Perseroan berencana menambah 2 laboratorium rujukan berskala regional di Sumatera dan Jawa, 33 laboratorium klinik dan 12 Klinik khusus yang baru. Selain itu juga penambahan 20 POC Service dan 5 laboratorium Rumah Sakit per tahun.

Dalam 5 tahun mendatang, Prodia menargetkan tetap menjadi pemimpin di Laboratorium swasta dan menjadi referensi laboratorium di seluruh Indonesia dengan konsep pelayanan wellness healthcare yang berbasis pengelolaan kesehatan individu (personalized medicine) bagi pelanggan umum di klinik Prodia Health Care (PHC) dan klinik khusus Prodia Children Health Centre (PCHC), Prodia Women’s Health Centre (PWHC), dan Prodia Senior Health Centre (PSHC).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini