Menurut dia, hal tersebut bukan domain dari Kemenhub.
"Domain Kemenhub itu mengevaluasi maskapai yang buka penerbangan ke sini sesuai dengan regulasi. Kalau kita lihat busana Pramugrari juga ada yang baik dan sopan. Jadi kalau maskapai sudah dapat izin di sini harus mengikuti aturan sesuai yang ditetapkan," ujarnya.
VietJet Air akan membuka rute Ho Chi Minh City-Jakarta pada pertengahan tahun 2017 ini. Hal itu merupakan satu kesepakatan dari Sales Mission yang digelar Kementerian Pariwisata di Ho Chi Minh, Vietnam.
Konjen RI untuk Ho Chi Minh, Jean Anes, ikut bergabung membantu pariwisata. Tugasnya adalah mengawal penjajakan kerjasama dengan VietJet Air agar membuka rute Ho Chi Minh - Jakarta.
"Dari aspirasi warga Ho Chi Minh dan sejumlah travel agent yang ada, mereka ingin menuju obyek wisata Indonesia dengan penerbangan langsung. Sampai saat ini belum ada pesawat yang melayani penerbangan dari Vietnam langsung ke lokasi wisata," ujar Konjen RI untuk Ho Chi Minh, Jean Anes.
Tak ingin menyia-nyiakan waktu, Jean pun ikut mendorong salah satu maskapai Vietnam, VietJet untuk terbang ke Indonesia. "Pertengahan tahun ini VietJet akan terbang dari Ho Chi Minh ke Jakarta, sebagai uji coba," kata Jean.
Jean melanjutkan, VietJet nantinya tak hanya membuka rute Ho Chi Minh-Jakarta, tetapi juga Ho Chi Minh-Bali. Namun, untuk rute yang kedua itu akan dibuka setelah mengkaji pelaksanaan rute Ho Chi Minh-Jakarta.
"Warga Ho Chi Minh dan sejumlah travel agent yang ada maunya satu. Mereka ingin menuju obyek wisata Indonesia dengan penerbangan langsung,"ujarnya.
"Bukan transit ke Jakarta seperti selama ini. Terlalu lama dan berbiaya mahal jika ke Bali atau Jogja harus mampir Jakarta dulu. Sebab sampai saat ini belum ada pesawat yang melayani penerbangan dari Vietnam langsung ke lokasi wisata," jelasnya.
Konektivitas udara memang menjadi kendala kedua negara. Sebab saat ini, hanya ada satu penerbangan dengan rute Ho Chi Minh - Jakarta (PP) yang dijalankan maskapai Vietnam Airlines. Sehari satu kali penerbangan.
Maskapai lain baru bisa melayani dengan transit Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei. Diantaranya Tiger Air, Jetstar, Air Asia, Malaysia Airlines, Singapore Airlines, dan Thai Airlines.
Sementara, kunjungan wisman asal Vietnam ke Indonesia terus meningkat. Berdasarkan catatan Kemenpar, selama 2015, ada 44.000 turis Vietnam yang masuk Indonesia. Dan pada 2016, jumlah wisatawan Vietnam yang berkunjung ke Indonesia meningkat menjadi 60.000 orang.
"Dengan digelarnya Sales Mission ini serta realisasi penerbangan langsung, saya yakin akan ada peningkatan kunjungan wisman dari Vietnam di tahun ini menjadi sekitar 100.000 an orang," kata Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar Rizki Handayani Mustafa.
Kebetulan, air connectivity adalah salah satu program prioritas yang sedang digeber Menpar Arief Yahya di 2017. Dua lainnya adalah Go Digital dan Homestay Desa Wisata.