TRIBUNNEWS, JAKARTA - Asosiasi Petani Swadaya Amanah memperoleh sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia Ir. Bambang, MM. Sertifikat ISPO diserahkan kepada Ketua Asosiasi Kelompok Tani Swadaya Amanah, Sunarno pada acara International Conference on Indonesian Sustainable Palm Oil di Jakarta Convention Center, Jakarta Selasa (11/4).
Asosiasi Petani Swadaya Amanah yang beranggotakan lima ratus petani kelapa sawit di Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau ini, menjadi petani swadaya pertama yang meraih sertifikat ISPO di Indonesia. Prestasi ini merupakan hasil pendampingan yang diselenggarakan oleh berbagai pemangku kepentingan dalam industri sawit.
Program pendampingan petani ini merupakan proyek percontohan antara Kementerian Pertanian RI, United Nations Development Programme (UNDP) dengan menggandeng perusahaan perkebunan kelapa sawit, Asian Agri. Kegiatan pendampingan telah berlangsung selama 3 bulan terakhir dan diselenggarakan dalam bentuk seminar mengenai praktik-praktik perkebunan terbaik dan manajemen perkebunan yang efektif, untuk meningkatkan hasil produksi petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Swadaya Amanah.
Setelah pelatihan selesai dilakukan, Asosiasi tersebut kemudian dievaluasi secara independen dalam hal kepatuhan dan penerapan prinsip serta kriteria ISPO, hingga berhasil dinobatkan sebagai Asosiasi Petani Swadaya pertama di Indonesia yang menerima sertifikat ISPO.
Ketua Asosiasi Petani Swadaya Amanah, Sunarno mengungkapkan rasa gembiranya atas pencapaian yang diraih oleh kelompok tani yang dipimpinnya. Sunarno menyatakan, dengan sertifikasi ISPO ini, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi petani swadaya lainnya untuk memperoleh sertifikasi yang sama, dalam rangka peningkatan kapasitas petani swadaya. Implementasi praktik-praktik perkebunan yang berkelanjutan akan membawa manfaat bagi para petani sawit swadaya.
Sunarno juga mengatakan, apa yang telah dicapai pihaknya bakal menjadi pembelajaran bagi semua petani, supaya bisa lebih baik lagi dalam berbudidaya kelapa sawit, termasuk menginformasikan kepada seluruh pihak termasuk ke luar negeri bahwa petani swadaya mampu menerapkan prinsip berkelanjutan dalam budidaya kelapa sawit. “Kami harap kerjasama praktik berkelanjutan dan pendampingan dari Asian Agri akan terus dilakukan bersama petani, kami juga siap berbagi ilmu dengan petani lain,” katanya.
Sementara itu Freddy Widjaya, Direktur Asian Agri yang turut menyaksikan penyerahan sertifikat ISPO ini, mengatakan, Kemitraan antara petani dan perusahaan seyogyanya mendorong komitmen berkelanjutan di industri kelapa sawit. "Dengan ISPO, penerapan praktik perkebunan terbaik akan menjadi standar bagi para petani dan perusahaan pendamping untuk mendukung pemerintah mewujudkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan dan berdaya saing," katanya.