Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi fokus perhatian PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) tahun ini.
Selama tiga bulan pertama BRI telah menyalurkan KUR baru senilai Rp 14,11 Triliun kepada lebih dari 763 ribu debitur baru.
Dari jumlah itu, sebanyak 30 persen diantaranya dialirkan ke sektor produktif. Tahun ini BRI menargetkan minimal 40 persen penyaluran KUR ke ini sesuai arahan Presiden Jokowi.
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto menyatakan selain kredit tumbuhan signifikan, BRI juga berhasil menjaga kualitas kredit yang telah disalurkan.
"Khusus untuk segmen mikro, rasio NPL gross sebesar 1,35 persen di akhir Maret 2017," ungkap Suprajarto dalam konferensi pers paparan kinerja keuangan triwulan I tahun 2017 di Kantor Pusat Bank BRI, Kamis (20/9/2017).
Sejak KUR skema baru diluncurkan pada Agustus 2015, secara total Bank BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp. 99,7 Triliun kepada lebih dari 5,6 juta debitur.
Pada kuartal I tahun 2017 rasio NPL gross Bank BRI sebesar 2,16 persen atau turun dibandingkan dengan NPL gross kuartal I tahun 2016 sebesar 2,22 persen.
Bank BRI juga meningkatkan NPL Coverage menjadi sebesar 181,55 persen atau naik dibandingkan NPL Coverage kuartal I 2016 sebesar 150 persen.
Pada kuartal I ini Kredit BRI menjadi faktor yang mampu membuat BRI meraup laba sebesar Rp. 6,47 Triliun, selain fee based income.
Perolehan laba tersebut meningkat 5,5 persen dibanding laba pada periode yang sama pada 2016 lalu yang berhasil menorehkan laba sebesar Rp. 6,1 Triliun.
"Kenaikan ini didorong oleh penyaluran kredit yang tumbuh diatas rata-rata industri serta kenaikan fee based income," kata Direktur Utama Bank BRI Suprajarto dalam konferensi pers paparan kinerja keuangan Triwulan I tahun 2017 di Kantor Pusat Bank BRI, Kamis 20 April 2017.
Hingga akhir Maret 2017, Bank BRI pun berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp. 653,1 Triliun atau naik 16,4 persen dibandingkan dengan penyaluran kredit di akhir Maret 2016 sebesar Rp. 561,1 Triliun.
Kenaikan penyaluran kredit ini terutama didorong oleh penyaluran kredit di sektor UMKM, tercatat BRI telah menyalurkan kredit senilai Rp. 471 Triliun atau sebesar 72,1 persen dari keseluruhan portofolio kredit BRI.
Dari penyaluran tersebut, kredit mikro masih memegang porsi terbesar dari seluruh segmen kredit BRI, yakni sebesar 33 persen atau senilai Rp. 216,1 Triliun dari seluruh kredit yang disalurkan.
Bersandar pada pencapaian kuartal I ini, Bank BRI optimis mampu mencapai target yang telah ditetapkan di akhir tahun 2017 dengan capaian laba bersih tumbuh 3 persen hingga 5 persen dibandingkan pencapaian di Desember 2016.
Perseroan menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini antara 12 persen hingga 14 persen.