TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah menargetkan tahun depan jumlah wirausaha dibandingkan jumlah penduduk mencapai 4 persen, dari sekarang 3,1 persen.
Rasio jumlah wirausaha di Indonesia masih di bawah negara tetangga yakni Singapura telah mencapai 7 persen, Malaysia 5 persen, dan Thailand 4 persen.
Karena itu, butuh penguatan kultur kewirausahaan di tengah masyarakat, agar kewirausahaan kian tumbuh.
Agar kewirausahaan tumbuh, Chairul Tanjung, CEO CT Corp mengajak Himpunan Pengusaha Alumni (HIPA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), tingkatkan inovasi dan entrepreneurship.
“Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah kunci penguasaan ekonomi,” ujarnya, dalam Sharing Session Business, Munas HIPA 2017 , dengan tema "Penguatan Kultur Kewirausahaan dalam Membangun Wirausaha yang Tangguh," di Jakarta, Sabtu (22/04/2017).
Chairul Tanjung mengatakan, persaingan begitu ketat dan agar mampu memenangkan persaingan yang ketat di masa mendatang menuntut pengusaha berinovasi, kreativitas, dan entrepreneurship.
Perekonomian yang selama ini yang hanya mengandalkan berbasis efisiensi dan produktivitas, tidaklah cukup untuk memenangkan persaingan.
"Perlu dukungan sumber daya manusia yang unggul, saatnya perekonomian berbasis inovasi, kreativitas dan entrepreneurship," katanya.
Mantan Menteri Koordinator (Menko) bidang Ekonomi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, itu, mengingatkan agar jangan sampai ada dikotomi antara teknologi dan ekonomi seperti waktu dulu.
Hal itu sebagai upaya untuk mentransformasikan bangsa dan ekonomi kita ke arah yang lebih baik, tidak bisa tanpa sinergi dari kedua kelompok itu, baik ekonomi maupun teknologi.
“Kedepannya, lanjut Chairul, kita harus terus berupaya dan bekerja keras untuk seiring sejalan memajukan bangsa menuju Revolusi industri keempat,”ujarnya.
Chairul mengatakan, di lima tahun lalu, kita tidak pernah menyangka ada sebuah perusahaan taksi terbesar dunia dan tidak mempunyai armada, namun uber mengusai market share terbesar dunia.
"Kita tidak menyangka perusahaan terbesar kita, yang dulu bila masuk ke suatu daerah didemo, sekarang Blue bird malah ikut mendemo. Kita tidak menyangka perusahaan ritel terbesar dunia namanya Amazoin dan Alibaba, tidak punya toko tapi kini menguasai dunia,' katanya.
Menurut dia saat ini yang terpenting adalah inovasi, mampu memahami demografi dan mam[i membuat produk sesuai kebutuhan pasar.
"Jadi kini sudah eranya terjadi sebuah pergeseran pola pikir, pola tindak dari kehidupan, karena semuanya berbasis internet dan ada sharing ekonomi di sana,”ujarnya.
Semangat entrepreneur menjadi perhatian HIPA ITS. Ketua Umum HIPA ITS (2014-2017), yang juga Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Kristiono, mengatakan, juga menyampaikan pentingnya belajar kewirausahaan dari sosok pengusaha hebat seperti Chairul Tanjung.
Pengalaman CT, dianilai memacu semangat generasi muda khususnya HIPA ITS untuk meningkatkan semangat kewirausahaan.
“Kegiatan sharing ini akan mendorong calon pengusaha dari HIPA, untuk memulai usaha menjadi lebih bersemangat untuk berwirausaha.
Kristiono menjelaskan, keberadaan pengusaha sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan sebuah negara.
“Makin besar jumlah pengusaha, maka peluang negara tersebut makin maju makin besar,” tuturnya.
Butuh penguatan kultur kewirausahaan di tengah masyarakat. Kultur kewirausahaan yang kuat akan membantu muncul wirausaha yang tangguh.
”Kehadiran HIPA antara lain adalah ingin memperkuat kultur kewirausahaan tersebut,” tuturnya.
Menurutnya, masyarakat Indonesia kebanyakan masih berkultur konservatif dalam konteks kewirausahaan.
“Kultur ini antara lain seperti gampang takut gagal jika berwirausaha,” ujarnya.
Pemilihan Ketua Umum HIPA ITS
Sementara itu, dalam Munas HIPA 2017, Totty Moekardiono, alumnus Fakultas Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tahun 1975, terpilih secara aklamasi, menjadi Ketua - Himpunan Pengusaha Alumni (HIPA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya periode 2017-2020.
Totty terpilih dalam Munas HIPA ITS 2017, menggantikan Kristiono, yang masa kepengurusannya masa bakti 2014-2017 telah berakhir.
Terpilihnya Totty, yang merupakan CEO PT Wahanaputra Margaswadaya dan komisaris di beberapa perusahaan energi itu, membawa misi memperkuat sinergi antara pengusaha alumni ITS.
“Fokus kepengurusan kami kedepan adalah sinergi antara pengusaha alumni ITS yang selama ini bergerak secara sendiri sendiri," katanya.
Kedepan HIPA ITS harus kuat terutama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan sebuah negara.
"Kita juga berkomitmen mendukung program pemerintah di sektor maritim, apalagi banyak lulusan ITS yang terkait dengan sektor ini,”ujar Totty Moekardiono usai terpilih menjadi Ketua - Himpunan Pengusaha Alumni (HIPA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, di Ballroom Kompleks Niffaro Park, ITS Tower, Jakarta, Sabtu (22/04/2017).
Totty mengatakan, selain memperkuat sinergi, kedepan juga melanjutkan ragam program yang dilakukan oleh kepengurusan sebelumnya.