TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lokasinya memang jauh dari pusat kota Jakarta, juga membutuhkan usaha menuju pusat kota Bogor.
Namun, siapa kira harga rumah di kawasan ini sudah menembus angka Rp 500 jutaan untuk tipe 36 meter persegi.
Adalah PT Mitra Selaras Sejati yang mengembangkan perumahan di kawasan Cilebut, Kabupaten Bogor.
Mereka membangun hunian bertajuk Cilebut Residence. Rumah-rumah berdimensi 36/84 alias terkecil dibanderol seharga Rp 515 juta.
"Ini merupakan harga tunai. Sementara harga kredit pemilikan rumah (KPR) Rp 535 juta," tutur Tino Nazril, petugas marketing kepada KompasProperti, Sabtu (22/4/2017).
Tipe bangunan yang sama namun lahan lebih luas, mulai 137 meter persegi hingga 195 meter persegi dipatok Rp 700 juta sampai Rp 905 juta.
Tak jauh dari Cilebut yakni di Jl Atang Senjaya, Terdapat Greenland Forest Hills Residence yang dikembangkan Relife Property Group.
Pengembang ini memberlakukan harga Rp 552,5 juta untuk rumah berdimensi 38/72 untuk skema pembayaran tunai, dan Rp 562,5 juta untuk skema KPR.
Masih di seputar Bogor, harga tunai Rp 493,86 juta dipatok untuk rumah 36/91, sementara harga KPR sekitar Rp 689 juta.
Mengapa harga rumah terus naik? Menurut riset Cushman and Wakefield Indonesia, harga rata-rata rumah di kawasan Jadebotabek naik 4 persen per semester II-2016. Pertumbuhan ini lebih tinggi ketimbang semester I-2016 sebesar 3 persen.
Director Research and Advisory Cushman and Wakefield Indonesia Arief Rahardjo menuturkan, harga rumah terus meningkat tak lepas dari kenaikan harga lahan, dan ongkos konstruksi.
"Harga lahan naik sebesar 5 persen, sementara ongkos konstruksi 3 persen," kata Arief.
Saat ini, harga lahan untuk perumahan di Bogor sudah berada pada level Rp 6,238 juta per meter persegi.(Hilda B Alexander)