News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dorong Wirausaha Muda, SBXBank Ikat Kerjasama dengan Bank Mahasiswa

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Chief Executive Officer SBXBank Indonesia Datuk Seri Dr. Hj Syarif Hidayatullah (kanan) Ketua Koperasi Garudayaksa Nusantara Sudaryanto (tengah) dan Presiden Direktur & Founder Bank Mahasiswa Rizki Adam menandatangani kerjasama di Jakarta, Jumat (28/4/2017). SBXBank bekerja sama dengan Bank Indonesia dalam membantu mahasiswa Indonesia untuk memulai wirausaha sedini mungkin melalui pinjaman modal, serta memberikan student loan untuk membantu biaya pendidikan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga financial technology (Fintech) asal London, Inggris, SBXBank mengikat kerjasama dengan BankMahasiswa.com, sebuah bank fintech Indonesia yang fokus memberi student loan dan modal wirausaha untuk mahasiswa Indonesia.

Kerjasama ini disaksikan Direktur Eksekutif Koperasi Garudayaksa Nusantara Sudaryono. Tujuan kerjasama ini adalah untuk membantu mahasiswa merintis wirausaha dan memberikan pinjaman biaya pendidikan.

Pasar fintceh yang masih terbuka lebar membuat SBXBank melirik segmen milenial melalui Bank Mahasiswa. SBXBank yang berdiri di Indonesia melalui PT Solarcity Kapital Indonesia adalah salah satu situs dan aplikasi fintech yang fokus meningkatkan kesadaran literasi keuangan digital di kalangan publik.

"Kami ingin membantu mahasiswa Indonesia memulai wirausaha sedini mungkin melalui pinjaman modal, serta tentu saja kami juga akan memberikan student loan untuk membantu biaya pendidikan," ujar CEO SBXBank Indonesia Datuk Seri Dr Hj Syarif Hidayatullah kepada wartawan, di Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Menurut Datuk Seri Syarif, dengan kerjasama SBXBank dan Bank Mahasiswa, diharap bisa menginspirasikan generasi millenial di Indonesia untuk bisa memainkan peranan penting dalam pertumbuhan industri keuangan digital. Harapan lain, tentu saja, makin mampu menjangkau masyarakat yang belum terjamah bank melalui matauang digital dan fiat.

BankMahasiswa.com adalah situs Bank  Digital Indonesia & P2P Lending yang telah memiliki 50.000 mahasiswa sebagai anggota aktif.

Dalam kesempatan ini, PT Bank Mahasiswa Indonesia melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan SBXBank, untuk menyokong kegiatan literasi keuangan baik uang digital (cryptocurrency) maupun uang fiat. MoU ini juga disaksikan oleh Koperasi Garudayaksa Nusantara. Salah Satu Koperasi Terbesar di Indonesia.

Untuk tujuan itu, SBX mengikat kesepahaman dengan Koperasi Garudayaksa Nusantara (KGN) dengan meluncurkan situs dan aplikasi Bank Mahasiswa.

Harapannya, dengan kesepahaman ini, sebanyak 50.000 mahasiswa anggota KGN akan langsung bertransaksi melalui Bank Mahasiswa. 50.000 mahasiswa anggota KGN itu pun akan langsung menjadi nasabah BankMahasiswa.com.

"Para mahasiswa akan masuk ke dalam ekosistem yang memiliki akses penuh ke pasar uang, dan bisa melakukan pinjaman secara peer to peer, masuk ke pasar e-commerce dan bertransaksi melalui mata uang fiat dan atau pun mata uang crypto," ujar Datuk Syarif.

Para nasabah BankMahasiswa.com juga akan diberi akses layanan keuangan dan platform trading SBXBank, serta menjadi Indonesian Exchanger untuk perdagangan criptocurrency.

Sementara itu, Ketua Koperasi Garudayaksa Nusantara (KGN) Sudaryono mengatakan menerima ajakan kerjasama dengan SBXBank karena tertarik memeriahkan pasar fintech dan memperdagangkan mata uang kripto yang disebut SBXCoin (SBXC).

SBXC adalah koin perdagangan di pasar mata uang maya, untuk mengembangkan dan membantu dengan kerumunan mata uang kripto SBXC.

"Kedua belah pihak bekerja sama dengan tujuan untuk membantu menentukan dan melaksanakan peta jalan untuk kedua fintech di Indonesia dalam peer to peer lending, marketplace dan perdagangan baik fiat dan cryptocurrency," ujar Sudaryono.

SBXBank Berencana Kucurkan Rp100 Miliar untuk Bank Mahasiswa

Datuk Syarif menambahkan, SBXBank akan terus berkomitmen untuk hadir dengan beragam inovasi, sinergi, kolaborasi, agar pengembangan baru teknologi keuangan dapat dinikmati masyarakat luas.

Misal, untuk mendukung itu, hingga akhir tahun nanti, SBXBank secara perlahan akan menyuntikkan dana ke BankMahasiswa hingga Rp100 miliar untuk mendukung berbagai layanan keuangan kepada mahasiswa dan masyarakat umum, utamanya peer to peer landing.

“Meski belum masuk market, kami sudah investasikan Rp15 miliar untuk pengembangan software, R&D, tim, hingga berbagai aspek legal. Kerjasama dengan BankMahasiswa juga sebagai bagian dari strategi SBXBank masuk ke pasar. Apalagi keanggotaanya sudah puluhan ribu, sehingga diharapkan mampu memberi edukasi terkait manfaat criptocurrencyke masyarakat,” ucapnya.

Harus diakui, criptocurrency di Indonesia memang relatif baru. Yang sudah populer dan sudah ada, seperti Bitcoin, mayoritas baru dipakai untuk remiten dan trading. Padahal dimungkinkan untuk layanan lain.

Bitcoin sudah ada pasarnya walaupun belum legal. Perkiraan di Indonesia ada 100 ribu anggota. criptocurrencydi Indonesia , kata Datuk Syarif, punya potensi besar, dan sudah masuk dalam roadmap fintech.

Ia yakin, perkembangan criptocurrency juga akan eksponensial mengingat dari diskusi dengan Otoritas Jasa Keungan (OJK), sambutannya juga positif. Meski, dari sisi regulasi, karena masih baru, regulasi harus disusun dan terus dibahas dan disesuaikan dengan kondisi pasar.

"SBXBank siap memberi expertise untuk membantu pemerintah atau OJK bagaimana menyusun regulasi ini, bagaimana regulasi ini dilaksanakan, berdasarkan market dan demand. Cripto curency ini bisa jadi ekosistem dari financial. Keinginan kami sekiranya pemerintah tidak memiliki kendala, SBX Bank ingin mengajukan sebagai bank kripto yang pertama di Indonesia. Kami yakin bisa membantu menguraikan persolan financial inclusion di Indonesia, karena ada puluhan juta masyarakat yang belum memiliki akses ke sektor finansial," tegas dia.

Datuk Seri mencontohkan, criptocurrency punya banyak manfaat. Misal, dari sisi biaya untuk pengiriman uang atau remiten, antar negara, jauh lebih murah, bahkan bisa nol rupiah, jika dibandingkan dengan layanan sejenis yang sudah ada di market, seperti menggunakan Western Union.

"Dengan mata uang kripto itu bisa lebih murah, bahkan bisa nol rupiah. Saat ini ada 8 juta TKI di luar negeri. Mereka bisa menggunakan teknologi wallet yang dimiliki SBXBank di luar negeri untuk mengirim uang ke Indonesia, penerima tinggal membuka wallet SBXBank di Indonesia, lalu terima uang. Lebih murah jika dibandingkan dengan layanan transfer uang yang sudah sekarang," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini