TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada triwulan pertama ada 26 BUMN yang merugi. Angka total kerugian jika dijumlahkan lebih dari Rp 1 triliun.
Politisi PDI-P Darmadi Durianto meminta Komisi VI DPR RI jangan menyalahkan semua perusahaan plat merah merugi. Karena menurut Darmadi masing-masing BUMN punya masalahnya sendiri.
"Kerugian BUMN tidak bisa dipukul rata bahwa pengelolaannya tidak benar. Harus dibedah satu demi satu BUMN-nya," ujar Darmadi, Senin (1/5/2017).
Menurut anggota Komisi VI DPR RI kerugian yang terlihat baru satu triwulan. Darmadi yakin masih ada kesempatan untuk BUMN mencapai kinerja positif.
"Ini kan baru triwulan I. Yang jelas soal ini saya berbeda sudut pandang dalam melihat kerugian BUMN tersebut," ungkap Darmadi.
Bendahara Megawati Institute memberi contoh Perum Bulog selama triwulan 1/2017 belum bisa menyalurkan Beras keluarga pra sejahtera (rastra). Hal itu disebabkan aturan dari kementerian belum keluar.
"Menyebabkan revenue Bulog masih sangat kecil sementara biaya-biaya pengadaan beras sudah keluar," kata Darmadi.
Diketahui sebelumnya Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro mengatakan ada 26 Perusahaan BUMN mengalami kerugian pada triwulan pertama 2017 senilai Rp 3,8 triliun.