TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekspor yang terus membaik dan terus surplus, sekarang jadi penopang terbesar kedua ekonomi Indonesia.
Di tiga bulan pertama 2017, nilai ekspor Indonesia 20 persen lebih tinggi dari setahun sebelumnya.
Harga batu bara yang sudah melewati 85 dollar per ton bisa mengangkat ekspor bahan bakar mineral Indonesia.
Meski ekspor terus membaik, tapi yang perlu diperhatikan adalah daya beli masyarakat malah turun dari biasanya.
Sepanjang Januari sampai Maret, konsumsi rumah tangga memang tumbuh tidak sampai 5 persen.
Itu membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia cuma tumbuh 5,01 persen, meski pertumbuhan ini lebih baik ketimbang setahun sebelumnya.
Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih mengatakan, hal lain yang perlu diwaspadai adalah menurunnya penerimaan pajak di tengah agresifnya pembangunan infrastruktur.
Melemahnya penerimaan pajak bisa berakibat pada dipangkasnya belanja kementerian yang biasanya mengakibatkan roda ekonomi kembali berjalan lambat.(*)